Saturday, May 30, 2009

Arikel Pendek (Soal No.4) 2009

Buatlah artikel pendek (2 sampai dengan 3 halaman) yang mengangkat tema “Pentingnya Manajemen dalam Memenangkan Persaingan”. Artikel tersebut untuk memotivasi para pembaca agar menggunakan pendekatan manajemen yang tepat untuk memenangkan persaingan. Pembahasan yang mengangkat kearifan lokal (local wisdom) akan sangat dihargai. Gunakan teknik penulisan referensi yang tepat.

Artikel di posting ke Elearning Webblog “AP Business & Management” sebagai comment di www.apbusinessmanagement.blogspot.com.

Paling lambat diposting pada tanggal 10 Juni 2009 pukul 12 malam. Jangan lupa cantumkan nama Anda dalam jawaban tersebut.

Selamat bekerja.

67 comments:

  1. Ass. Ini Tugas Saya

    An. Suparmin
    Angkatan 24
    NIM : P2CC08104

    Saya lampirakan di alamat link Sbb:
    http://www.4shared.com/file/110514206/71ceac2/Artikel.html

    ReplyDelete
  2. TUGAS PENGANTAR BISNIS
    Nama : ADI PUTRANTO
    Nim : P2cc 08106
    Mahasiswa MM Unsoed Angkatan 24

    PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN

    PENDEKATAN PROMOSI SEBAGAI BAGIAN DARI STRATEGI MANAGEMENT PEMASARAN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN

    A. Konter Sewa
    Banyaknya penyewa konter / lahan usaha di Supermarket / Mall, disamping untuk menambah pendapatan Perusahaan juga menjadikan toko menjadi lebih ramai sehingga menarik pengunjung untuk datang, karena selain Pelanggan toko itu sendiri masing-masing konter juga memiliki pelangannya.
    Adalah citra Supermarket / Mall Sebagai tempat Belanja harus diutamakan dan menjadi tanggung jawab kita bersama, Wajah konter juga sebagai wajah toko.
    Hubungan Promosi toko dengan Konter dan Nilai Pelangggan toko adalah satu ikatan yang kuat dan menguntungkan. Sebagai contoh :
    Toko A memiliki konter sewa 50 unit dengan asumsi rata – rata sewa per bulan Rp. 1.000.000, dan setiap konter memiliki pelanggan potensial 100 orang setiap bulan ¼ nya pelanggan toko juga dengan tingkat Return Custumer 2 x dalam sebulan dengan rata – rata belanja Rp. 100.000,- ( jumlah yang lumayan Bagi Divisi Promosi )
    Hitungan :
    - 50 x 1.000.000 : 50.000.000
    - 50 x 50 x 100.000 : 250.000.000 ( Margin 10 % ) 25.000.000
    75.000.000 /Bulan
    B. IKLAN
    Iklan promosi merupakan salah satu alat komunikasi untuk memperkenalkan Toko kepada Masyarakat secara Efektif.
    Seperti halnya iklan Koran lokal, Tabloid, Iklan Radio semua telah toko Lakukan namun apakah sudah Efektif atau tidak. Ukuran iklan, tema iklan atau informasi khusus mengenai toko dari tahun ke tahun secara continue Iklan Radio juga dilakukan bekerjasama dengan sponsor produk tertentu termasuk iklan Koran local

    C. Reklame
    Sama halnya dengan iklan yang intinya memberikan informasi kepada Konsumen tentang keberadaan suatu perusahaan, reklame seperti Billboard, poster, selebaran, spanduk, tujuanya memberikan informasi lebih kearah rasa ( penasaran ) bagi orang yang melihat. Bagi konsumen yang tertarik akan warna, Tulisan atau gambar yang menarik, atau petunjuk yang jelas, sehingga ada emosi-emosi konsumen yang diharapkan menerima pesan promosi tersebut, minimal tertarik melihat Reklame tersebut.
    Arah promosi yang akan dilakukan kemungkinan lebih meperbanyak jenis Reklame yang menarik perhatian pelanggan ( Spanduk Warna cerah, biru, kuning dll ) Papan petunjuk yang sudah ada terus dirawat dengan baik, bahkan sebisa mungkin dilakukan penambahan kembali.

    ReplyDelete
  3. (LANJUTAN)
    D. Promosi Direct costumer
    Promosi penawaran produk langsung kepada pelanggan cukup baik dari segala bagian yang ada, mulai dari bagian penjualan menawarkan langsung kepada konsumen melalui Data konsumen yang ada, program Gratis antar x km untuk pelanggan khusus ( Member) , pemberian voucher berbagai jenis kepada konsumen. Surat Undangan kepada Member, dan lain – lain.
    Semua bagian terkait melakukan Data konsumen lebih baik, mengupayakan bank data pelanggan untuk kegiatan promosi yang lebih prospektif dan Efektif.
    E. Promosi penjualan ( in store promo, pameran produk Bazzar, eks store promo seperti hiburan, lomba-lomba, dll )
    Kegiatan promosi in store Promo berupa penjualan berhadiah langsung, undian kupon berhadiah adalah kegiatan yang sering kita lakukan bekerjasama dengan supplier, mengadakan bazaar atau pameran produk secara berkala dan tematik setiap tahun , sebagai contoh di bulan libur sekolah toko selalu menggelar bazaar buku & perlengkapan sekolah. dan bagian terkait mendukung program tersebut secara sungguh-sunguh termasuk Design Interior toko menyuguhkan sentuhan yang menarik ke arah emosi propektif pelanggan.
    Kegiatan lomba – lomba untuk anak katgori Balita, Taman kanak-kanak, SD sering dilaksanakan dan ditingkatkan ke arah katagori ABG atau Dewasa, seperti Lomba Fashion show maksimal setiap 3 bulan, lomba mewarnai kombinasikan dengan mengambar/melukis , hiburan kerjasama dengan supplier yang mendatangkan artis diharapkan lebih ditingkatkan dengan melihat kondisi penawaran di luar gedung/toko.
    Rencana Kegiatan pameran Bazar per katagori event dari awal bulan hingga akhir bulan

    TUGAS PENGANTAR BISNIS
    dari Dosen Bpk. Drs Agung Praptapa MM

    Nama : ADI PUTRANTO
    Nim : P2cc 08106
    Mahasiswa MM Unsoed Angkatan 24

    (LANJUTAN)

    ReplyDelete
  4. (LANJUTAN)
    F. Design Konter , Interior, Informasi Pelanggan
    Tata ruang konter yang lebih menarik akan memberikan kemudahan bagi Konsumen/pelanggan di dalam memilih barang , hiasan toko dan segala atribut promosi di atur sehingga memberikan keyamanan bagi Konsumen.
    Informasi pelanggan sebagai sumber informasi harus memberikan informasi yang jelas dan tidak membingunkan kepada para konsumen. Ini juga berfungsi sebagai sumber informasi ke dalam maupun ke luar.
    Penataan pemilihan lagu pada jam tertentu sangat penting selain menambah semangat juga akan mempengaruhi konsumen dalam berbelanja ditambah lagi informasi jam ibadah bagi para pelanggan.
    Design konter akan lebih sering disesuaikan dengan kondisi toko seperti perubahan konter agar tidak membosankan & menarik perhatian konsumen.
    G. Nilai Total Promosi Pelanggan
    Promosi Total Pelanggan adalah banyaknya Investasi atau penambahan Pelanggan dari kegiatan Promosi yang dilakukan perusahaan sehingga memberikan keuntungan pada perusahaan.
    Ada trik khusus untuk membuat pelanggan menjadi berkesan. Sangat sederhana namun dapat membantu dan bermanfaat yaitu ucapkan 2 s/d 5 kata yang memberikan penghargaan kepada konsumen toko secara berkesinambungan dan dilakukan oleh semua Bagian di toko tersebut misalnya .( Terimakasih Anda Telah berbelanja di Toko kami ) kalimat di atas dapat diganti ( Terimakasih Anda Telah datang di Toko kami ) atau kesepakatan mangement untuk standar penerimaan karyawan diharapkan tidak mahal mengucapkan kata Terimakasih kepada Pelanggan kita yang selama ini setia untuk berbelanja di Toko sehingga kita semua masih bertahan.
    Analisa : Bahwa setiap kita berkomunikasi dengan 1 (satu) Konsumen berarti kita sedang berkomunikasi dengan puluhan bahkan ratusan konsumen potensial.
    Hitungan : 0 tahun Kasir bekerja untuk waktu 3 th ke depan, bertransaksi dengan konsumen yang dalam berbelanja rata sekali 50.000 dua kali dalam 1 bulan,
    3 th x 12 bulan x 2 x 50.000 : Rp. 3.600.000
    Artinya nilai Promosi Pelanggan bukan nilai yang diterima sejumlah 3.600.000, melainkan angka yang luar biasa apabila kepuasan Pelanggan dapat terwujud, dan promosi yang efisein tanpa banyak biaya yang dikeluarkan namun dari hitungan perkalian contoh di atas dikalikan lagi dengan berapa Jumlah Kasir, melayani beberapa pelanggan / komunitas pelanggan yang tentunya Hasil yang sangat Luar biasa di dapatkan oleh perusahaan retail atau Supermarket.

    TUGAS PENGANTAR BISNIS
    dari Dosen Bpk. Drs Agung Praptapa MM

    Nama : ADI PUTRANTO
    Nim : P2cc 08106
    Mahasiswa MM Unsoed Angkatan 24

    ReplyDelete
  5. ASS.
    Take Home Business Management saya lampirkan di alamat berikut :

    http://www.4shared.com/file/110718563/237db1fd/take_home_Business__Management.html

    Terima Kasih.

    DIAN ANGGRAHENI PUSPITASARI
    NIM : P2CC08089
    MM UNSOED AKT 24

    ReplyDelete
  6. PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM PERSAINGAN

    PENDAHULUAN

    Persaingan adalah seleksi mereka-mereka yang berhasil dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan sukses.Jadi hanya mereka-mereka yang berdaya tahanlah yang menang. Untuk dapat memenangkan persaingan, manajemen organisasi harus dikelola secara professional oleh manajemen senior yang dapat berpikir tentang masa depan organisasi secara jangka panjang, dengan mencari kesempatan baru dan berkonsentrasi pada masalah stratejik.
    Manajemen stratejik adalah proses yang digunakan oleh manajemen dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk menyediakan produk atau jasa terbaik melalui misi yang telah ditetapkan organisasi.
    Dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi, harus melakukan analisis lingkungan dan menyesuaikan dengan kearifan lokal .
    Jadi mejemen stratejik yang dibuat mempunyai misi, visi, falsafah serte sikap dan tingkah laku yang yang sesuai dengan kearifan lokal agar dapat berhasil dalam mempetahankan kelangsungan hidup dan sukses.

    MISI ,VISI., CORE BELIEFS DAN CORE VALUES.

    Dalam menejemen, misi dan visi adalah merupakan perlengkapan baku yang harus ada untuk melakuakn perjalanan dalam kehidupan persaingan.
    Misi adalah jalan pilihan suatu organisasi untuk meyediakan produk atau jasa bagi pelenggannya. Misi harus dibuat secara akurat dan menggambarkan dunia yang dimasuki, memberikan keempatan bagi organisasi untuk menyediakan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggannya. Dalam menjalankan misi harus menyesuaikan dengan kearifan lokal agar dapat lebih memuaskan pelanggan, sehingga kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi terjamin.
    Visi aalah suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu kedaan yang akan kita wujudkan yang belum pernah kita alami sebelumnya.
    Setelah organisasi memilih jalan yang akan ditempuh untuk menuju masa depan ( misi ), maka organisasi perlu menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan dimasa depan yaitu suatu visi yang menuntut anggauta organisasi untuk mewujudkannya.
    Disamping misi dan visi , agar organisasi dapat kuat bertahan dalam perjalannya perlu mempunyai filosofi ( cor beliefs ) dan core value.
    Core bilief adalah keyakinan tentang kebenaran visi dan kebenaran jalan yang dipilih untuk mewujudkan visi.
    Core value adalah nilai nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi dalam perjalanan mewujudkan visi. Core value membentuk perilaku yang diharapkan dari anggauta organisasi dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi.


    (Aida Nurwidya angkatan 24 MM)

    ReplyDelete
  7. (cont...PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM PERSAINGAN)

    ANALISIS LINGKUNGAN

    Setiap organisasi dibangun berdasarkan asumsi tentang lingkungan yang akan dimasuki organisasi tersebut. Asumsi tentag lingkungan merupakan usaha suatu organisasi untuk memetakan dunia yang akan dimasuki.
    Peta lingkugan yang akan dimasuki oleh suatu organisasi merupakan dasar untuk merumuskan misi organisasi , dan pada gilirannya , misi yang telah dipilih akan menentukan core competencies yang dibutuhkan untuk mewujudkan misi tersebut.
    Dengan demikian perumusan asumsi tentang lingkungan merupakan factor penentu kelangsungan hidup suatu organisasi.
    Asumsi tentang lingkugan , misi dan core competencies harus cocok dengan realitas.
    Asumsi tentang lingkungan , misi dan core competencies harus fit satu dengan lainnya.
    Seluruh anggauta organisasi harus mengetahui asumsi lingkungan, misi dan core competencies.
    Misi yang dirumuskan berdasarkan gambaran lingkungan yang mencerminkan realitas dan memperhatikan kearifan lokal , akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas, yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.
    Analisis keadaan internal organisasi meliputi berbagai aspek kunci yang stratejik yang berupa sumber daya manusia, fasilitas, organisasi ,dana dll.

    ANALISIS SWOT.

    Secara bersama analisis eksternal dan internal akan dikombinasikan sehingga menghasilkan analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, and Threat ).
    Analisis SWOT ini dapat menggunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif.
    Hasil analisis SWOT berupa :
    - Problem area.
    - Isu-isu perncanaan utama, yang akan digunakan untuk menyususn perumusan
    Stratejik.

    PERENCANAAN.

    Suksesnya suatu organisasi berkaitan dengan formulasi strateginya, ada strategi alternative dan pemilihan strategi yang terbaik untuk mencapai tujuan stratejik
    Strategi bersifat besar, komprehensif dan biasanya merupakan pedoman rencana jangka panjang untuk pencapaian tujuan organisasi.
    Setelah menentukan strategi besar, dilakukan perencanaan jangka panjang ( 3 – 5 th ) dan kemudian dilakukan perencanaan tahunan.

    PELAKSANAAN

    Penerapan strategi meliputi :
    - mengusahakan system penerapan.
    - Memakai gaya menejemen yang sesuai denga memperhatikan kearifan lokal.
    - Menetapkan struktur organisasi yang sesuai.
    - Mengelola budaya organisasi.
    Penerapan dikenal sebagai factor penentu kesuksesan manajemen stratejik.

    (Aida Nurwidya angkatan 24 MM)

    ReplyDelete
  8. (cont...PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM PERSAINGAN)
    PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

    Pengendalian stratejik merupakan merupakan proses penentuan apakah strtegi telah mencapai tujuan atau mendekati tujuan , dan memperbaiki masalah-masalah yang timbul. Pembuat strategi harus menilai dampak dan respon strategi yang dijalankan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Trisnan, Laksono. Prinsip-Prinsip Manajemen Strategik Untuk Rumah Sakit. FK UGM
    2. Mulyadi. Penyusunan Visi dalam Konteks Paradigma Baru Pelayanan Kesehatan.




    (Aida Nurwidya angkatan 24 MM)

    ReplyDelete
  9. Pentingnya Managemen Dalam Memenangkan Persaingan
    Bambang Irwanto
    PascaSarjana MM Angkatan 24 Tegal

    Dalam kehidupan di muka Bumi ini semua makhluk hidup tidak terlepas dari persaingan, baik persaingan sesama manusia tetapi bisa juga persaingan antara manusia dengan hewan. Dalam persaingan tersebut pasti akan ada yang kalah yang dapat berakhir dengan kemusnahan.

    Persaingan sesama umat manusia tentu akan terjadi di berbagai bidang kehidupan, persaingan mencari makan sampai persaingan yang lebih elit yaitu persaingan mencari pengaruh atau kekuasaan. Demikian pula di bidang olahraga baik amatir maupun profesional tidak akan terlepas dari kata PERSAINGAN.

    Untuk mendapatkan kemenangan dalam persaingan perlu adanya stategi dalam melaksanakan persaingan tersebut. Tentu pihak lain juga akan melakukan hal yang sama, yaitu akan menerapkan strategi paling jitu untuk memenangkan suatu persaingan.

    Strategi yang dimaksudkan tentu tidak terlepas dari managemen, yaitu bagaimana :

    1. Mengorganisir sumber daya yang dimiliki ( Sumber daya manusia, Keuangan,
    Tehknologi, Bahan baku, Dll ) agar terpakai secara optimal dalam persaingan.

    2. Merencanakan strategi yang akan diterapkan dalam persaingan.

    3. Melaksanakan stategi yang telah ditetapkan.

    4. Mengawasi jalanya strategi yang telah ditetapkan.

    Dalam melaksanakan prinsip-prinsip managemen tersebut peranan manager tentu sangat menentukan terhadap hasil yang dicapai. Dengan potensi yang dimiliki meskipun tidak terlalu besar, namun dengan penerapan strategi yang jitu beda kemungkinan mendapatkan kemenangan dalam persaingan menghadapi persaingan yang memiliki potensi lebih besar.

    Jelas managemen juga mengandung arti “Seni” untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu untuk mendpatkan yang diharapkan. Seni dimaksud tentu tidak dapat dijelaskan secara kata-kata, karena didalam seni tersebut juga mengandung arti berwibawa, pengaruh, kharisma sehingga orang lain mau melaksanakan yang diperintahkan meskipun terkadang perintah tersebut sangat berat bahkan tidak masuk akal.

    Untuk mendapatkan pengaruh, terkadang seseorangdengan jeli memanfaatkan kearifan lokal setempat yang secara mudah akan ditaati oleh masyarakat. Seorang manager yang mengetahui kearifan lokal cenderung akan lebih berhasil dalam mempengaruhi masyarakat secara luas. Demikian pula sebaiknya seorang manager cenderung dijauhi bila tidak mengetahui kearifan lokal yang ada dalam masyarakat.

    Kearifan lokal ini umumnya berbeda dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Namun pasti bahwa setiap masyarakat memiliki kearifan lokal yang selalu dijaga dan ditaati. Dengan memadu serasikan antara kearifan lokal dan penerapan managemen yang tepat (Profesional ) akan menghasilkan suatu sinergi out put yang optimal. Dalam percaturan politik kondisi ini akan menghasilkan suara pemilih yang banyak dan akan memenangkan suatu Pemilihan Umum. Dalam pemilihan umum, tim sukses kandidat tertentu tidak hanya harus tahu tentang managemen profesional tetapi juga menitik beratkan kearifan lokal yaitu nilai-nilai yang berlaku dan perlu dipertahankan.

    ReplyDelete
  10. Pentingnya Manajemen dalam Memenangkan Persaingan
    Oleh : Septriwi Antarsari
    NIM P2CC08101
    MM Angkatan 24



    Survive (bertahan hidup) di abad millennium yang kompetitif tidaklah mudah. Dibutuhkan keterampilan dan strategi tertentu untuk memenangkan persaingan di kancah global seperti sekarang ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah “mempersempit” beberapa hal -- jarak, ruang dan waktu, namun sekaligus “memperluas dan mempercepat” beberapa bidang -- jejaring dan informasi. Siapa yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan tergerus oleh jaman, terlindas oleh sesuatu yang disebut dengan kemajuan.
    Dunia adalah jejaring yang sangat luas. Manusia sebagai makhluk sosial dan khalifah di muka bumi memiliki mata rantai yang paling panjang dalam mengelola dan mengatur dunia. Karenanya dibutuhkan aturan main (rules of the games) yang jelas agar segala sesuatunya berjalan pada garis edarnya.
    Keluarga merupakan piranti terkecil dalam satuan organisasi, terdiri dari dua, tiga atau beberapa individu. Namun sekecil apapun suatu organisasi, dibutuhkan pengaturan dan pengelolaan yang tepat menuju keberhasilan. Apalagi organisasi yang lebih besar -- lembaga/instansi/perusahaan, negara, bahkan antar bangsa! Dengan demikian, diperlukan pemahaman dan aplikasi ilmu yang akan mengantar organisasi mencapai tujuan, yaitu manajemen.
    Mengapa manajemen? Karena dalam manajemen terkandung kompleksitas keterampilan (multitasking) yang dibutuhkan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya (R. Terry). Sedangkan menurut Ricky W. Griffin, manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif diterjemahkan bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien memiliki arti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Itu berarti sistem yang dibangun berjalan selaras dengan tujuan yang disepakati bersama.

    ReplyDelete
  11. Pentingnya Manajemen dalam Memenangkan Persaingan
    Oleh : Septriwi Antarsari
    NIM P2CC08101
    MM Angkatan 24
    (LANJUTAN)
    Bukanlah hal yang mengada – ada jika disampaikan bahwa manajemen penting dalam memenangkan persaingan. Dunia ini memang “arena pertempuran”. Ada yang menang, ada juga yang kalah. Untuk menjadi pemenang, dibutuhkan strategi yang matang dan sangat jitu. Perencanaan sebagai langkah awal tidak cukup satu, kadang dua, tiga, bahkan lebih -- demi menghadapi kenyataan di lapangan. Karena memang, saat gagal merencanakan, berarti berencana untuk gagal. Itulah mengapa manajemen dibutuhkan.
    Pepatah Jawa mengatakan “Nek ora wani, ojo wani – wani. Ning nek wani, ojo nganti ora wani.” (Kalau tidak berani jangan coba – coba. Tapi kalu berani, jangan sampai ragu – ragu). Falsafah ini memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Falsafah ini menunjukkan bahwa dalam menjalani hidup, orang tidak boleh ragu – ragu. Saat melangkah, berarti siap untuk “bertempur” dengan segala konsekuensinya -- siap berencana, mengorganisir, melaksanakan, mendapati resiko dan hambatan, serta mengontrol.
    Ketika sebuah sistem dibangun, komitmen tercipta, berkembanglah suatu tatanan. Pola kerja berjalan secara mekanis, beraneka warna. Dan perubahan pasti terjadi. Saat itulah aplikasi ilmu manajemen berfungsi. Guna menjaga agar tatanan tetap berjalan di koridor yang benar, dibutuhkan keselarasan seluruh komponen dalam sistem yang taat azas dengan rencana awal. Pendekatan manajemen terbuka sekaligus kukuh terhadap komitmen awal merupakan aspek penting dalam menjamin kelangsungan sistem yang dibangun, serta untuk mengembangkan perangkat sistem dalam mencapai standar yang ditargetkan.
    Pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya sebagai prasyarat bagi keberlangsungan sebuah sistem terlaksana. Keberanian mengambil resiko dan tekad kuat dalam menghadapi segala rintangan yang menghadang senantiasa mewarnai. Dengan demikian, dalam misi yang diemban terdapat sinergi yang teratur dan selaras antar bagian sistem, serta runtut. Harapan kemenangan pun seolah bukan mustahil.
    Sebaliknya, tanpa manajemen yang benar, kekalahan seperti di depan mata. Meski bukan tidak mungkin pula bahwa kadang – kadang, hasil akhir sesuatu (kemenangan) tidak bergantung pada proses yang baik dan benar. Namun, insya Allah dengan proses yang baik dan benar, keberhasilan (bisa diterjemahkan sebagai kemenangan -- penulis) kemungkinan besar tercapai (man jadda wa jadda -- menurut Islam). Tapi sekali lagi, yang harus diingat, “Life is not about winning or losing…” Hidup bukanlah sekedar menang ataupun kalah. Yang terpenting adalah proses bagaimana menuju ke arah kemenangan tersebut…

    ReplyDelete
  12. Tema : Pentingnya manajemen dalam memenangkan persaingan.

    Persaingan tidak dapat dilepaskan dari aktifitas kehidupan. Selama kita masih hidup maka kita akan selalu dihadapkan dengan persaingan. Sejak awal proses kejadian manusia di dalam rahim pun persaingan telah terjadi diantara berjuta – juta sperma dan hanya satu sperma saja yang mampu membuahi ovum (sel telur). Artinya janin tercipta dalam rahim justru dari bibit paling unggul karena ia telah bersaing sangat ketat dan akhirnya berhasil mengalahkan jutaan pesaing tersebut. Hikmahnya, manusia telah dibekali potensi untuk menjadi yang terbaik. Bersaing pada hakekatnya adalah berjuang secara maksimal untuk mengungguli pihak – pihak lain, yang mungkin memiliki hasrat dan keinginan lebih tinggi, potensi lebih mantap, kekuatan fisik dan mental lebih prima, taktik dan strategi lebih jitu, dan berbagai factor kelebihan lainnya dibandingkan dengan apa yang ada pada diri kita sendiri.

    Unsur persaingan akan menjadi tidak lagi bermutu, bahkan bukan lagi persaingan namanya apabila pihak lawan diyakini lebih lemah dan tidak memiliki potensi apa-apa. Bersaing sambil meyakini kemungkinan potensi lawan lebih tinggi akan membuat kita berupaya melipat gandakan tekad, keyakinan dan kemampuan diri. Ini bisa dinamakan bersaing secara positif. Sesuai dengan nasihat para leluhur “jer basuki mowo beo” setiap kesuksesan dan setiap kemenangan yang memilik nilai, hanyalah yang diperoleh melalui perjuangan.

    Menghadapi Persaingan di Tempat Kerja.
    Persaingan di tempat kerja adalah sesuatu yang sangat wajar, karena di sana kita tidak melakukan segala sesuatunya sendirian – ada orang-orang lain yang juga harus mengerjakan tugas yang sama dengan kita. Kalaupun kita berkata bahwa kita sudah membentuk suatu tim kerja yang sangat bagus sehingga tidak mungkin terjadi persaingan, akan selalu ada kompetitor yang lain. Untuk menghadapi persaingan kita harus mampu me-manage diri dengan benar.

    Yang perlu kita lakukan pertama adalah mengganti kemalasan dengan disiplin. Berbicara tentang kemalasan, tidak sama dengan bicara soal kurangnya pengetahuan. Mungkin tahu tapi tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan karena enggan atau malas. Waktu 24 jam sehari idealnya sudah ada jadual yang harus kita isi, dengan membuat peta dari apa yang akan kita lakukan.

    Kedua dengan mengoptimalkan potensi akal melalui kegiatan membaca, menyimak, bergaul dan mengoptimalkan waktu yang kita miliki untuk mengembangkan kemampuan akal kita. Setelah itu hal berikutnya yang kita lakukan untuk menghadapi persaingan adalah belajar tiada henti. Jika kita ingin tahu sejauh mana tingkat kesuksesan kita, maka bisa dilihat dari seberapa besar kecintaan kita kepada ilmu. Hanya orang yang terus meng-up date dirinya dengan ilmu yang akan hidup dalam samudra kearifan dan lebih bijak memandang kehidupan. Layaknya sebuah kapal di lautan luas, dia tidak akan oleng dan tenggelam dihantam badai dari segala arah karena muatannya sarat dengan orang-orang yang berilmu.

    Untuk memengkan persaingan memang perlu perjuangan, pengorbanan dan kerja keras sebagaimana wejangan leluhur kita “jer basuki mowo beo”. Me-manage diri secara benar memerlukan niat dan kerja keras serta kemampuan kita untuk merubah hambatan menjadi tantangan yang mampu kita taklukkan.

    Nanik Harjanti
    Mahasiswa MM angkatan 24

    ReplyDelete
  13. Pentingnya Manajemen Dalam Memenagkan Persaingan
    PENDAHULUAN
    Sebuah usaha bisnis akan gagal jika tidak disertai dengan unsur yang terpenting, yaitu kemampuan untuk menggunakan sumber daya tersebut secara efisien. Banyak perusahaan gagal karena akibat dari mis manajemen ( salah urus ) Kondisi tersebut disebabkan oleh : buruknya perencanaan, kurangnya wawsan atau kurangnya pandangan kedepan. Kurangnya manajemen yang baik perusahaan akan menuju pada suatu situasi dinama setiap unsur atau bagian yang lain tidak mengetahui apa pun yang dikerjakan oleh unsur atau bagian lainnya dalam organisasi. Perusahaan bisa menuju kebangkrutan apabila arus dana tidak terkendali walaupun bagian penjualan menunjukan kinerja yang baik.
    Sinyal sebuah perusahaan berwawasan ke depan :
    1. Kesadaran akan persaingan
    2. Manajemen yang mudah diakses
    3. Kepedulian terhadap pelayanan pelanggan
    4. Kualita yang diinginkan pelanggan
    5. Mengalirkan produk baru
    6. Konsentrasi pada faktor-faktor kunci keberhasilan
    Suatu perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi pasar melibatkan usaha bersama dari banyak orang. Usaha bersama ini perlu dikoordinasikan dan dikelola pada banyak tingkatan yang berbeda, yaitu di dalam organisasi , antar organisasi, pada tingkatan nasional dan internasional. Oleh karena itu peranan manajemen senentiasa dipandang sangat penting dan menonjol dalam bisnis dan masyarakat. Agar organisasi dapat bertahan hidup dan berkembang maka ia harus mencapai tujuannya. Semua organisasi bertanggung jawab kepada orang atau pihak tertentu yang pada akhirnya mereka akan menilai apakah baik atau tidak kinerja organisasi tersebut. Oleh karena itu seorang manajer yang dibantu oleh para ahli mengendalikan arah dari organisasi agar dapat mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya. Hal ini sangat penting apalagi perusahaan mengalami masa sulit.
    MANAJER: MEMBANGUN PERSAINGAN ATAU KEBERSAMAAN?
    Keunggulan bersaing suatu perusahaan dicirikan oleh kemampuan tampil beda atau keunikan ketimbang pesaingnya. Keungulannya dilihat dari sistem manajemen efektif, mutu produk (barang dan jasa), bentuk dan kemasan produk, harga, sistem pelayanan, sumberdaya manusia, dan teknologi. Selama ini ada kesan keunggulan bersaing perusahaan sama saja artinya dengan keberhasilan perusahaan untuk mematikan kelangsungan hidup para pesaingnya. Tepatkah kesan seperti itu? Tidak juga. Keunggulan bersaing tidak harus berarti perusahaan berperilaku organisasi negative. Biarlah perusahaan masuk dan keluar pasar terjadi secara alami. Justru keunggulan bersaing bisa berupa kemampuan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang kurang maju. Contohnya adalah dalam kerjasama mengembangkan sumberdaya manusia dan teknologi serta jejaring pasar. Jadi intinya bagaimana keunggulan bersaing diraih tanpa harus adanya penggusuran terhadap perusahaan lainnya. Bagaimana dengan keunggulan bersaing seorang manajer?

    ReplyDelete
  14. Faktor penentu lainnya dari keunggulan bersaing perusahaan adalah mutu sumberdaya manusia (SDM). Semakin bermutu SDM karyawan semakin tinggi kemampuan bersaing suatu perusahaan. Salah satu unsur yang sangat penting untuk menciptakan kemampuan bersaing tersebut adalah mutu SDM manajer. Ia berperan untuk mengkoordinasi dan menggerakkan orang-orang di dalam unit kerjanya untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan stimulus dalam bentuk pengembangan karir dari manajemen puncak, para manajer berlomba untuk meningkatkan kinerjanya. Karena itu ada sugesti atau desakan psikologis diantara manajer untuk berupaya tampil paling prima. Ada dorongan persaingan yang dicirikan keinginannya lebih performa ketimbang manajer lain. Tiap manajer termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan mengkoordinasi karyawannya. Ketika proses itu terjadi maka apakah antarmanajer akan terjadi persaingan tidak sehat?
    Persaingan tidak sehat antarmanajer bisa saja terjadi. Ketika ketersediaan karir lebih sedikit ketimbang yang membutuhkannya maka ada saja manajer yang main sikut atau tidak sportif. Antara lain dalam bentuk menyebar gosip keburukan seseorang, ketidakbersediaan bekerjasama, angkuh, dan konflik pribadi. Perilaku seperti itu akan menimbulkan kontra produktif. Kerugian itu tidak saja bakal terjadi pada manajer yang berperilaku kurang sehat tetapi juga pada unit kerja dan perusahaan. Manajer yang bersangkutan akan kurang mendapat simpati dari rekan kerja lainnya. Sementara secara bertahap pihak manajemen akan mengetahui siapa saja manajer yang berperilaku kurang sehat tersebut. Dan tentu saja itu akan merupakan rekam jejak kinerja manajer yang negatif dan akan memerkecil peluang meraih karir sang manajernya. Di sisi lain suasana kerja di unit kerja akan kurang nyaman. Pada gilirannya akan memengaruhi kinerja karyawan, unit dan perusahaan. Kalau demikian apa yang sebaiknya manajer sikapi?
    Seharusnya tiap manajer memiliki idealisme untuk menjadikan dirinya sebagai seorang yang professional. Seseorang yang memiliki kompetensi tidak saja di bidang ketrampilan manajerial dan teknis tetapi juga ketrampilan dalam bidang humaniora dan bahkan bidang politik. juga sebagai seorang pemimpin. Karena itu walaupun dalam suasana persaingan apapun yang dilakukannya tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk lingkungan kerja dan perusahaan. Dalam hal ini sebaiknya para manajer memiliki peran-peran yang selalu diliputi suasana kebersamaan:
    1. Melakukan pengambilan keputusan melalui analisis permasalahan eksternal dan internal perusahaan.
    2. Membangun suatu sinergitas pekerjaan perusahaan. Untuk itu manajer perlu mengembangkan komunikasi multiarah secara efektif yang dicirikan oleh kemampuannya dalam memotivasi, mengkoordinasi, dan membangun kebersamaan karyawan dalam suatu tim kerja yang kompak. Komunikasi juga dilakukan dengan rekan manajer lain dalam suasana kesetaraan.
    3. Menempatkan dirinya bukan sebagai orang yang eksklusif, haruslah bersikap inklusif dalam suatu mekanisme organisasi dan pekerjaan yang sistemik.
    4. Berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan karyawan dan sesama manajer lain.
    Timbulnya rasa persaingan di antara manajer merupakan fenomena psikologis akibat ada stimulus dari luar. Secara sugestif rasa tersebut tumbuh pada seseorang untuk menunjukkan identitas dirinya. Dalam prakteknya, proses tumbuhnya rasa persaingan bisa sembunyi-sembunyi dan bisa terang-terangan. Apapun bentuknya, rasa persaingan tidaklah harus menjadikan manajer angkuh kalau dia jadi “pesaing unggul” dan merasa rendah diri kalau dia menjadi “pecundang”. Kedua perilaku itu sama-sama buruknya karena akan berakibat munculnya perilaku eksklusif dan kontra produktif. Kemudian kerjasama dengan sesama rekan kerja atau manajer lain akan terhambat. Karena itulah di balik persaingan, sebenarnya ada kandungan filosofis yakni bagaimana menjadikan keunggulan diri sendiri sebagai potensi membangun kebersamaan dan berbagi dengan orang lain.

    Salasati Atik Atikah
    P2CC08105
    Angkatan 24

    ReplyDelete
  15. “Mental Accounting” Berperan Melanggengkan Kemiskinan di Indonesia
    ( Tugas Makul : Business & management tentang Pentingnya Manajemen dalam Memenagkan Persaingan)

    Oleh : Kamali
    NIM : P2CC08139
    Magister Manajemen -24 Unsoed

    “Kayong nyate terus, Mbah”, tanya Kang Bregas kepada Mbah Pono suatu siang di sebuah warung sate yang berlokasi di perempatan desa salah satu desa tertinggal di Kabupaten Tegal.
    “Ya..., mumpung lagi ana duit”, jawab Mbah Pono seraya menyeka keringat yang meleleh pada keningnya menggunakan lengan tangannya.
    “Nembe tas panen, napa Mbah ?” lanjut Bregas seolah-olah tidak mengetahui asal-usul uang yang dikantongi Mbah Pono.
    “Ha...ha...ha..., iya panen BLT”, sambil terkekeh-kekeh Mbah Pono menjawab.
    “Artone kangge tumbas napa mawon, Mbah ?” selidik Bregas penasaran.
    “Rencanane sih pengin dienggo tuku TV, tapi putuku, kae si Monik nglendot bae njaluk ditukukena HP. Akhire ya, enyong ngalah,” urai Mbah Pono seraya mengekspresikan rasa bangganya karena bisa memenuhi keinginan cucu kesayangannya.

    Kebiasaan membelanjakan uang secara tidak tepat sasaran, seperti tergambar pada ilustrasi percakapan di atas sering dijumpai pada masyarakat kita. Gambaran perilaku masyarakat seperti ini disebut “mental accounting.”
    “Mental accounting” menurut Gary Belsky & Thomas Gilovich yang merupakan pakar ekonomi perilaku adalah perilaku/cara berpikir masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk mengelompokkan dan memperlakukan uang secara berbeda tergantung dari mana uang tersebut berasal. Uang yang diperoleh dari kerja (harian/bulanan) akan diperlakukan berbeda dalam penggunaan maupun penyimpanannya dengan uang diperoleh dari hadiah, tunjangan, bonus, atau sejenisnya. Uang yang merupakan masukan rutin, telah dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan rutin/pokok. Sedangkan pendapatan lain, seperti bonus/hadiah seolah merupakan uang tiban sehingga lebih sering rezki yang demikian digunakan untuk hal-hal yang bukan semestinya.

    ReplyDelete
  16. Lanjutan tugas :
    Oleh : Kamali
    NIM : P2CC08139
    Magister Manajemen -24 Unsoed

    Ilustrasi percakapan di awal tulisan ini diharapkan dapat memperjelas maksud artikel pendek ini.
    Pemerintah, dari zaman orde baru sampai era reformasi, sering mengeluarkan kebijakan yang berorientasi kepada kaum marginal (maksudnya kelompok masyarakat yang secara ekonomis kurang beruntung). Misalnya ada kebijakan IDT (Inpres Desa Tertinggal) berupa pembagian kambing ternak, sapi ternak, dsb. Pada era reformasi, sebagai antisipasi kesenjangan ekonomi akibat pengalihan subsidi BBM, ada kebijakan BLT (Bantuan Langsung Tunai), ada perbaikan rumah tak layak huni,dsb. Tujuan dari berbagai kebijakan pemerintah ini yang utama adalah agar mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok ; sandang, pangan, dan papan. Namun sangat disayangkan, kebijakan itu sering diartikan lain sehingga hal-hal menjadi tujuan akhirnya tidak berhasil dicapai.
    Salah satu contoh, adalah kebijakan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti ilustrasi percakapan di awal tulisan ini. Mbah Pono beberapa hari terakhir ini sering makan di warung sate. Mbah Pono membelikan HP cucu kesayangannya. Bukan berarti tindakan Mbah Pono itu tidak baik atau bahkan dilarang.Bukan. Yang menjadi masalah adalah uang yang digunakan Mbah Pono untuk itu, bukan uang yang semestinya digunakan untuk hal seperti itu. Harapan pemerintah dengan BLT, masyarakat bisa memiliki ketercukupan persedian beras sebagai sumber makanan pokok. Atau uang yang ada dicadangkan untuk hal-hal yang bersifat memenuhi kebutuhan pokok. Bukan untuk berpesta makan di warung sate, membeli TV, atau bahkan membeli HP.
    Mengapa Mbah Pono berperilaku seperti itu ? Karena Mbah Pono ,seperti kebanyakan masyarakat kita umumnya, tergolong “mental accounting”, memandang bahwa BLT itu rezki yang diperoleh dengan gampang. Maka sangat merasa sah-sah saja manakala digunakan untuk hal-hal yang sifatnya bukan kebutuhan utama.
    “Mental accounting” yang lain bisa kita lihat pada saat para pegawai /pegawai negeri atau bahkan para PRT (pembantu rumah tangga) telah mendapatkan gaji ke-13, THR, bonus atau sejenisnya. Mereka umumnya akan sangat longgar ( lebih ektremnya;arogan dalam membelanjakan uang).
    Hal-hal seperti tersebut mengakibatkan kita akan dihadapkan pada suatu kesulitan bila disuguhkan pada pemenuhan kebutuhan yang bersifat mendadak. Karena, perilaku yang demikian membentuk kecenderungan orang tidak menyukai menyisihkan uang/ menabung. Pada level bawah, hal seprti ini menjadikan mareka ( masyarakat kelas bawah) tidak pernah bisa meningkat posisinya. Miskin tetap miskin. Kelompok kalah, akan tetap kalah dalam bersaing merebut hidup yang layak.
    Berdasarkan uraian di atas, agaknya cukup tersedia argumentasi untuk mengatakan bahwa “mental accounting” ikut berperan melanggengkan kemiskinan di negeri kita.
    Bagaimana solusinya ?
    Solusi handal, masyarakat harus mengenal MANAJEMEN.
    Itulah bukti bahwa MANAJEMEN penting bagi kehidupan bila kita ingin memenangkan kompetisi dalam hidup ini. ( Bismillah... )

    ReplyDelete
  17. TUGAS “MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN”

    Banyak suatu organisasi atau kita bisa menyebutnya sebagai “usaha” yang tidak dirancang untuk menjalankan tugas tertentu yang lebih spesifik. Usaha tersebut hanya berusaha terus meningkatkan modal, meningkatkan jaringan pastinya untuk meningkatkan keuntungan tanpa mereka ingat tujuan awal usaha yang mereka dirikan itu apa. Hal tersebut menurut penulis sebenarnya tidak begitu masalah, jika memang visi awal usaha tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan saja!!. Namun apakah hasil tersebut dapat bertahan lama? Ini yang jadi permasalahan, dimana semakin hari kemajuan teknologi tidak akan pernah berhenti dan itu inovasi juga tidak akan pernah habis dilontarkan oleh para pesaing kita.
    Pesaing dapat diartikan bermacam-macam oleh orang yang beranekaragam latarbelakang. Menurut penulis, pesaing adalah seperti dua sisi mata uang. Dengan adanya pesaing, kegagalan dan keberhasilan memiliki pembatas yang sangat minim, tinggal bagaimana saya menyikapinya. Saya berpikir pesaing atau persaingan adalah “perang” dan tak ada kata lain dalam perang selain “menang!!”.
    Memang banyak hal yang saya butuhkan untuk memenangkan “perang” ini, tapi saya akan fokus kepada ketiga hal yaitu kreativitas dan inovasi, komunikasi dan loyalitas.
    1. Kreativitas dan inovasi, mendapatkan peringkat pertama karena darisinilah visi usaha itu akan tersusun. Suatu visi harus jelas, apakah hanya sekedar mencari keuntungan sesaat, atau mengikuti trend usaha yang sudah ada atau mencari pasar baru dan memunculkan usaha baru yang belum ada. Inovasi dibutuhkan untuk bagaimana saya melihat peluang yang ada, merealisasikan ide-ide terpendam bahkan memunculkan ide-ide yang belum ada. Sedangkan kreativitas, saya gunakan untuk me”refresh” ide-ide yang telah ada sehingga menjadi suatu ide yang tampak baru dan punya pasar baru. Seperti prinsip “blue ocean strategy” yang saya tau, strategi ini berusaha untuk mencari pasar baru dengan pendekatan “antitrend”.

    ReplyDelete
  18. tugas tiara nurlita

    TUGAS “MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN”

    Banyak suatu organisasi atau kita bisa menyebutnya sebagai “usaha” yang tidak dirancang untuk menjalankan tugas tertentu yang lebih spesifik. Usaha tersebut hanya berusaha terus meningkatkan modal, meningkatkan jaringan pastinya untuk meningkatkan keuntungan tanpa mereka ingat tujuan awal usaha yang mereka dirikan itu apa. Hal tersebut menurut penulis sebenarnya tidak begitu masalah, jika memang visi awal usaha tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan saja!!. Namun apakah hasil tersebut dapat bertahan lama? Ini yang jadi permasalahan, dimana semakin hari kemajuan teknologi tidak akan pernah berhenti dan itu inovasi juga tidak akan pernah habis dilontarkan oleh para pesaing kita.
    Pesaing dapat diartikan bermacam-macam oleh orang yang beranekaragam latarbelakang. Menurut penulis, pesaing adalah seperti dua sisi mata uang. Dengan adanya pesaing, kegagalan dan keberhasilan memiliki pembatas yang sangat minim, tinggal bagaimana saya menyikapinya. Saya berpikir pesaing atau persaingan adalah “perang” dan tak ada kata lain dalam perang selain “menang!!”.
    Memang banyak hal yang saya butuhkan untuk memenangkan “perang” ini, tapi saya akan fokus kepada ketiga hal yaitu kreativitas dan inovasi, komunikasi dan loyalitas.
    1. Kreativitas dan inovasi, mendapatkan peringkat pertama karena darisinilah visi usaha itu akan tersusun. Suatu visi harus jelas, apakah hanya sekedar mencari keuntungan sesaat, atau mengikuti trend usaha yang sudah ada atau mencari pasar baru dan memunculkan usaha baru yang belum ada. Inovasi dibutuhkan untuk bagaimana saya melihat peluang yang ada, merealisasikan ide-ide terpendam bahkan memunculkan ide-ide yang belum ada. Sedangkan kreativitas, saya gunakan untuk me”refresh” ide-ide yang telah ada sehingga menjadi suatu ide yang tampak baru dan punya pasar baru. Seperti prinsip “blue ocean strategy” yang saya tau, strategi ini berusaha untuk mencari pasar baru dengan pendekatan “antitrend”.

    ReplyDelete
  19. lanjutan tugas tiara

    2. Langkah kedua adalah komunikasi. Komunikasi harus dapat berlangsung dalam dua arah. Kearah dalam bertujuan untuk menjalin hubungan kerja yang nyaman dan terbuka. Dengan hubungan yang terjalin baik saya yakin permaslahan yang muncul dalam dunia kerja akan dapat terselesesaikan. Disinilah seorang manajer memiliki peran yang cukup penting. Seorang manajer harus dapat memilah kapan manajer dapat berperan sebagai pengambil keputusan, sebagai pemimpin, sebagai ayah, sebagai contoh, sebagai sahabat dan sebagai penasihat bagi anak buahnya. Kualitas kerja anak buah sangat ditentukan oleh bagaimana kualitas manajernya.
    Selanjutnya adalah komunikasi kearah luar. Hal ini lebih terkait dengan promosi. Promosi memiliki bermacam-macam jalan melalui media cetak, elektronik, akses internet, promosi langsung, dengan leafleat, baliho, reklame lainnya, membangun stand promosi dengan design yang menarik.
    3. Loyalitas suatu kata yang sangat disukai oleh para pengusaha bila memandang karyawannya. Pengusaha mengartikan loyalitas adalah suatu kesetiaan karyawannya kepada dia, kepada atasan, atau perusahaannya. Sebaliknya, karyawan merasa asing dengan istilah loyalitas itu, sebagian justru tidak mamandang loyalitas adalah suatu kesetiaan mati kepada perusahaan tempat dimana dia bekerja. Menurut penulis, loyalitas adalah suatu rasa memiliki terhadap suatu perusahaan tempat ia bekerja yang dimanifestasikan sebagai tanggungjawab untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya guna kemajuan perusahaan.
    Loyalitas kadang sulit dibedakan dengan profesionalisme. Profesionalisme sendiri punya arti bahwa setiap karyawan harus bekerja gigih dengan suatu penguasaan keahlian. Dengan demikian, karyawan tersebut akan mempunyai kepastian sendiri akan masa depan kariernya karena dia kompeten. Dilain pihak, karyawan yang kompeten belum tentu cocok dengan bidang pekerjaan yang digelutinya saat ini. Jadi profesional adalah orang yang kompeten dan bekerja pada bidang yang sesuai dengan minatnya. Sebenarnya profesionalisme akan dapat terbentuk di lingkungan kerja yang profesional juga. Jadi bagaimana caranya seorang manajer menciptakan lingkungan kerja yang profesional dengan sendirinya akan mendidik anak buahnya untuk menjadi profesional.
    Yang sulit diciptakan adalah loyalitas. Tapi bagaimanapun itu caranya, loyalitas harus ada untuk memperkokoh pondasi perusahaan sehingga tidak goyah menhadapi persaingan bahkan harus “menang” dalam persaingan.

    Tugas Ujian Bisnis dan Manajemen
    Dosen Drs. Agung Praptapa MM

    Nama: Tiara Nurlita Sari
    Nim: P2CC08087
    Angkatan: 24

    ReplyDelete
  20. PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN
    WAWAN TJAHJONO
    MAHASISWA PROGRAM MM ANGK 24
    NIM P2CC08093

    Persaingan merupakan suatu kondisi yang pasti terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga untuk dapat survive serta meningkatkan kemajuan suatu perusahaan tentu perlu adanya upaya dalam memenangkan persaingan tersebut. Upaya –upaya yang dilakukan merupakan langkah-langkah dari manajemen dalam bentuk merencanakan dengan baik dengan pertimbangan bahwa perencanaan yang baik akan berpengaruh terhadap 75 % dari keberhasilan dari pencapaian sasaran , menyusun suatu organisasi yang merupakan suatu tim yang handal dan dapat melaksanakan strategi-strategi yang tepat dalam memenangkan persaingan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan dari strategi yang dikerjakan sebagai upaya guna menjamin keberhasilan dari pencapaian sasaran/tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan strategi yang dapat dilaksanakan sebagai langkah dalam manajemen guna memenangkan persaingan diantaranya adalah sebagai berikut :
    1. Menciptakan Respon pelanggan.

    a. Dapat dilaksanakan melalui spesialisasi dan diferensiasi pasar yang dilakukan dengan cara peningkatan kualitas sebagaimana dikehendaki konsumen/pelanggan, memberikan pelayanan terbaik terutama melalui produk jasa,mencapai tingkat respon yang tinggi, menjalani wawasan internasional, menciptakan keunikan, sehingga tercapai revolusi dalam menghadapi pelanggan.
    b. Memenangkan konsumen adalah kunci dalam revolusi manajemen, di mana usaha pemasaran difokuskan pada penciptaan pasar, bukan pembagian pasar. Penciptaan pasar berarti membuat ukuran pasar menjadi lebih besar lagi. Pemasaran dengan penciptaan pasar ini tidak dilakukan dengan promosi, pengendalian harga, produk, dan distribusi, tetapi dengan menciptakan ide-ide baru, melalui aplikasi teknologi, mendidik pasar, mengembangkan struktur industry, menciptakan standar baru, sehingga kreativitas dalam pemasaran akan tercipta.
    c. Apabila strategi penekanan pada kualitas dilakukan secara nyata, maka akan terpenuhi keunggulan bersaing dalam pasar yang kompetitif, namun konsumen telah terjadi planggan yang fanatik akibat daripada kualitas dan pelayanan prima yang merupakan citra perusahaan telah tercapai.

    ReplyDelete
  21. Dengan mempertimbangkan bahwa pelanggan dapat dipertahankan dalam jangka panjang, maka pelayanan dapat mendatangkan nilai tambah yang semakin meningkat.

    2. Membuat inovasi strategi baru.
    a. Usaha mencari inovasi baru dilakukan dengan membatasi diri pada bisnis kecil sebagai suatu permulaan dan menggarapnya melalui strategi pengembangan tim pelayanan produk, mendorong kepemimpinan di segala bidang, menjalankan usaha secara kreatif melaksankan pemasaran dari mulut ke mulut secara sitematis, sehingga diperoleh suatu kemampuan menciptakan inovasi perusahan.
    b. Investasi dimulai pada skala yang kecil namun dengan pengembangan strategi yang secara cepat mampu menggarap pasar kecil secara terfokus, sehingga tim pengembangan produk dapat memodifikasi dan memasarkan temuannya sebelum temuan tersebut ditiru oleh pesaing terdekat. Awal yang kecil akan berlanjut dengan sistem desentralisasi, di mana temuan dapat secara cepat dikembangkan dari satu tempat ke tempat lain secara serentak
    3. Meningkatkan sumber daya manusia.
    a. Peranan sumberdaya ditingkatkan dengan melibatkan semua orang pada setiap kegiatan dan memperkerjakan tim manajemen secara mandiri.Strategi yang menunjang ke arah itu adalah dengan mulai mendengarkan sumberdaya manusia berbicara, melakukan pelatihan secara sinambung, memberikan rangsangan kerja kepada setiap karyawan, dan jaminan kerja yang layak, kesemuanya agar dapat dicapai kondisi yang sederhana yang banyak melibatkan birokrasi.
    b. Strategi melibatkan semua sumberdaya manusia pada program pengembangan kualitas akan menyebabkan pengawsan seratus persen dilakukan oleh masing-masing sumberdaya manusia yang terlibat tersebut. Disini tidak ada pihak-pihak yang diistimewakan dalam pengambilan keputusan bisnis, kesemuanya mendapat perlakuan istimewa, baik dalam memperoleh kesempatan dalam program pengembangan produktivitas, monitoring dan penyesuaian kerja, dan sebagainya, sehingga keberhasilan pengembangan sumberdaya manusia melalui program partisipasi penuh akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan secara dramatik.

    ReplyDelete
  22. c. Strategi pengembangan sumberdaya manusia melalui partisipasi penuh di organisasi melalui sebanyak mungkin tim kerja terfokus pada unit-unit tugas dengan penuh inovasi dan komitmen individual. Pengorganisasian beberapa tim, masing-masing beranggotakan 10 karyawan mungkin secara nyata dapat mengurangi beban menejer lini atas dan menengah, sehingga biaya supervisi dapat dikurangi dan bahkan kesalahan perorangan dapat ditiadakan.
    4. Membuat strategi kewiraswastaan.
    a. Kepemimpinan pada setiap tingkat manajemen dilakukan dengan mengembangkan visi yang penuh dengan inspirasi, mengelola bisnis dengan teladan, melaksanakan manajemen yang dapat dipraktekkan, menjalankan manajemen dengan penuh perhatian dan mendelegasikan ke bawah sehingga tercapai rasa memiliki kepentingan bersama.
    b. Pandangan baru mengenai kepemimpinan dalam menghadapi dunia usaha harus dirubah dari pandangan tradisional bahwa segala permasalahan harus dihadapi sesuai dengan kebiasan terdahulu, dirubah menjadi pandangan baru, bahwa setiap permasalahan harus dilawan dengan mengadakan eksperimentasi sesuatu yang baru dan yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya.
    c. Visi dan misi organisasi mengarah pada peningkaatn nilai tambah perusahaan melalui kepemimpinan yang melibatkan semua pihak, di mana pendekatan kualitas dan bukan volume usaha menjadi strategi terbaik dalam mencapai visi dan misi perusahaan tersebut. Keterlibatan manusia dalam pengambilan keputusan pimpinan dikaitkan dengan dinamika peningkatan jiwa wiraswasta pemimpin dan bawahannya.
    d. Keterlibatan semua manusia dalam suatu perusahan dilakukan dengan berbagai contoh yang diberikan oleh pimpinan perusahan. Contoh adalah merupakan kepemimpinan itu sendiri. Dalam masa ketidak pastian, maka setiap kebijakan senantiasa diiringi dengan contoh teladan konkrit dari pemimpin usaha.
    5. Mengembangkan system manajemen.
    a. Sistem manajemen harus dapat diukur secara tepat melalui strategi peralatan control dengan desentralisasi informasi, otoritas, dan perencanaan strategi yang matang, sehingga diperoleh integritas menyeluruh terhadap sistem yang dikehendaki.
    b. Sistem dalam manajemen sangat penting dewasa ini karena setiap perubahn bersifat simultan, yaitu saling mempengaruhi antar variable satu dengan lainnya. Mengingat pentingnya pendekatan sistem dalam manajemen, maka pengukuran menjadi suatu keharusan.

    ReplyDelete
  23. Dalam mengukur suatu persamaan simultan, maka variabel eksternal harus lebih banyak daripada variabel internal atau endogen, sehingga perubahan dalam manajemen dapat diukur. Sedangkan variabel dalam tiap persamaan tidak baik terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang terbaik adalah sekitar tiga sampai lima variabel eksogen dalam tiap persamaan.
    Sehingga dengan demikian, akan sangatlah tepat bila dikatakan bahwa “dengan manajemen yang baik akan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam persaingan”.

    ReplyDelete
  24. Hal terakhir . . . .
    Demikian jawaban saya atas tugas yang diberikan pak Agung, maaf kalau tidak nyambung karena saya berprinsip "MAJU TERUS - PANTANG MUNDUR " Wass Wr Wb (WAWAN TJAHJONO, MM ANGK 24 NIM : P2cc08093)

    ReplyDelete
  25. Mata Uji : Business & Management
    Dosen : Mr. Agung Praptapa
    Nama : Nur Sofiyati, S.E
    Angkatan : 24 MM
    NIM : P2 CC 08137



    Pentingnya Management dalam memenangkan Persaingan


    Management itu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena management itu sendiri sendiri adalah ilmu untuk mengatur (memanage) agar kehidupan kita bisa tertata, terapih, teratus sehingga tercapai apa yang kita inginkan.
    Prinsip Organisasi suatu perusahaan tergantung pada besar dan sifat perusahaan itu. Betapapun juga Prinsip Organisasi itu hanya fleksibel untuk dapat menyesuaikan diri dengan dinamika dunia Industri dan dunia usaha. Oleh karena itu kebanyakan perusahaan di zaman modern ini mencapai bentuk yang sempurna dalam suatu campuran dari pada organisasi lini dan staff.
    Semakin besar perusahaan semakin banyak pembagian pekerjaan sampai ke hal-hal yang kecil-kecil. “ DEVISION dan SUB DEVISION OF LABOUR “, akan tetapi pada akhirnya segala sesuatu bergantung pada kecakapan dan kemahiran buruh dan pegawai kepada sifat perusahaan dan ini jangan diremehkan.
    Kepada Management yang mempunyai visi dan imaginasi kepemimpinan dan kecerdasan haruslah selalu menahan MANAGEMENT.
    Dari ilustrasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa Direktur memberikan kepada seorang staff kekuasaan fungsional untuk menyelenggarakan prosedur-prosedur yang ada di perusahaan, sehingga Direktur tidak perlu langsung menangani pekerjaan sampai tingkat bawah, cukup mendelegasikan kekuasaan kepada asisten staffya. Disinilah kita perlu mempelajari ilmu Management.
    Menurut Kontz O’Donell, perusahaan bisa berjalan dengan baik jika diawali dengan perencanaan yang meliputi :
    1) Kebijaksanaan (Policy) dari Pimpinan yang menjadi pedoman dalam pemikiran dan penindakan bawahannya.
    2) Prosedur → rencana yang meliputii pemilihan tindakan yang harus di ambil.
    3) Budget → suatu ikhtisar dari hasil yang diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil itu.
    4) Program → campuran antara kebijaksanaan dan prosedur yang biasanya didukung oleh budget dan dimaksudkan untuk menetapkan suatu rangkaian tindakan.
    Untuk mengatur sebuah perusahaan baik kecil maupun besar, sangat diperlukan ilmu Management.
    Dari penjelasan diatas dengan Management yang baik dan teratur dijalankan, bisa memenangkan persaingan. Persaingan yang cukup tajam bisa menggoyangkan perekonomian da juga bisa mematikan perusahaan lawan. Untuk mengatasi persaingan yang selalu menimbulkan dalam dunia perekonomian sangat diperlukan teori-teori tentang sebab-sebab gagalnya perusahaan perusahaan.
    Dalam bukunya “ Terry Principles of Management “, terdapat suatu daftar dari pada kesalahan-kesalahan yang menyebabkan gagalnya perusahaan antara kesalahan-kesalahan yang agak tidak asing bagi dunia perusahaan kita yaitu :
    1) Memulai secara besar-besaran tanpa mencoba dahulu apakah idenya itu berhasil di bidang yang kecil dan terbatas.
    2) Saingan ( terutama dari pihak asing ) tidak dinilai sebagaimana mestinya.
    3) Harga barang dan segala jasa salah dinilai.
    4) Memulai usaha dengan modal yang terlalu kecil dan mengharakan pinjaman uang saja, sehingga timbul gejala “ tutup lobang gali lobang “.
    5) Salah menggunakan modal yang besar sehingga pemborosan saja yang dilakukan.
    6) Memasuki lapangan usaha tanpa pengalaman yang bermanfaat, dan tanpa belajar bersakit-sakit dahulu, agar bersenang-senang kemudian.

    ReplyDelete
  26. Lajutan tugas By ..... Nur Sofiyati,S.E


    7) Meminjam uang terlalu gampang dengan korupsi dan koneksi tanpa ada rencana bagaimana dan bilamana hutang itu akan diangsur. Jadi ia bekerja tanpa budget.
    8) Mau memeluk gunung dengan tangan yang tidak sampai.
    9) Membeli terlalu banyak dengan jalan meminta kredit.
    10) Memberi kredit terlalu sembrono untuk menarik langganan.
    11) Hidup terlalu mewah, padahal usaha baru saja dimulai.
    12) Terlalu banyak sanak keluarga dipekerjakan pada perusahaan, tanpa mempertimbangkan keahlian dan kecakapan mereka masing-masing dan seterusnya.
    Dari daftar kesalahan-kesalahan diatas, dengan mudah dapat diperpanjang, dapat kita tarik kesimpulan betapa lusanya masalah-masalah yang dihadapi oleh Management suatu perusahaan.
    Dilihat dari 12 kasus yang menyebabkan gagalnya perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat diatas menduduki nomor 2 (dua). Saingan berarti untuk memenangkan persaingan sangat perlu management.

    ReplyDelete
  27. TUGAS SOAL NO 4 ( TAKE HOME )
    PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN
    MATA PELAJARAN : BISNINESS & MANAGEMENT
    DOSEN : MR AGUNG PRAPTAPA

    Amat Kiswandi
    Angkatan 24 B. NIM P2CC08131
    PROGRAM PASCASARJANA MAGESTER MANAJEMEN
    UNIVERSITAS JENDRAL SUDIRMAN

    Manajemen menjadi sebuah hal yang penting karena ada dua hakikat alami dari dunia ini, yakni kelangkaan sumber daya (resources scarcity) dan tidak terbatasnya kebutuhan manusia (unlimited human needs). Sumber daya yang terbatas harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas itu dengan optimal.
    Manajemen menjadi penting apabila sumber daya yang dimiliki terbatas, sedangkan tujuan yang hendak dicapai ada beberapa dengan target capaian tertentu. Lebih jauh lagi apabila dalam pencapaian target tersebut melibatkan skala prioritas, sejumlah orang, dan lain-lain.
    Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam unsur (6 M) yaitu:
    • Men,
    • Money,
    • Methode,
    • Materials,
    • Machines, dan
    • Market.
    Kehidupan modern yang ditandai dengan semakin bergantungnya kehidupan orang pada organisasi juga mengangkat manajemen sebagai sebuah hal yang penting untuk dipelajari dan dikuasai. Mulai dari membuka mata di pagi hari sampai menutupnya kembali di malam hari, orang-orang senantiasa bergantung pada produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan (organisasi profit).
    Ketika bangun tidur, ada orang yang langsung merokok, ada yang langsung makan, ada yang langsung mandi, dan sebagainya. Rokok diproduksi oleh perusahaan rokok. Makanan diproduksi oleh perusahaan makanan. Air untuk mandi juga diproduksi oleh perusahaan air. Jadi, bisa dibayangkan betapa besarnya ketergantungan hidup manusia modern, terutama yang tinggal di kawasan perkotaan, kepada perusahaan/organisasi profit. Jika organisasi di sini dipahami sebagai sekelompok orang yang digerakkan untuk mencapai tujuan tertentu, maka dibutuhkan manajemen dalam pengelolaannya.

    ReplyDelete
  28. Lanjutan 2 Amat Kiswandi

    Semakin modern dan kompleks kehidupan, di sanalah manajemen semakin memegang peranan penting sebagai pengarah, pengatur, dan pengelola demi terciptanya kehidupan yang sejahtera.
    Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organi¬sasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, atau gedung.

    STRATEGI BERSAINGAN UNTUK MENANG SETIAP POSISI BISNIS

    Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.

    TABEL II
    Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis

    POSISI REAKTIF PROAKTIF
    LEADER - Balas
    - Persaingan harga - Pengembangan pasar
    - Penelitian dan pengembanga
    CHALLENGER - Follow the leader
    - Me too - Menantang
    - Menyerang
    - Pengembangan produk baru
    FOLLOWER - Status Quo
    - Me too - Cari pasar baru
    - Cari segmen pasar baru
    - Market niche

    Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah cukup, karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tatapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan besar.

    ReplyDelete
  29. lanjutan 3 Amat Kiswandi

    Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha, yaitu:
    1. Market Leader menguasai 40% pasar
    2. Market Challanger menguasai 30% pasar
    3. Market Follower menguasai 20% pasar
    4. Market Nicher menguasai 10% pasar

    1. Market Leader
    Perusahaan seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan itu memang memiliki promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi kewaspadaannya sebab para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu, oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya mengembangkan strategi:
    a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
    - Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasar, strategi pasar baru, dan strategi perluasan geografis
    - Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk
    - Meyakinkan masyarakal konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.

    b. Melindungi bagian-bagian pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba memperkuat pasar. Perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh perusahaan pemimpin dalam mempertahankan daerah kekuasaannya adalah inovasi (Pembaharuan ) yang terus menerus.

    c. Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari konsumen baru pada pasar yang baru, perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang sudah dikuasai.

    2. Market Challanger
    Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa disebut "runner up" atau "Penyusul". Mereka dapat menyerang Market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagian pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Dan mereka yang bersikap asal rnenerima tidak menggoncangkan pasar, disebut juga Market Follower.
    Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh market challanger :
    a. Menetapkan sasaran straregi lawan.
    Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan harus melakukan analisis persaingan yang sistematis.

    ReplyDelete
  30. Lanjutan ke 4 Amat Kiswandi

    Sasaran strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatan bagian pasar dengan harapan akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya, market challanger dapat memilih salah satu dari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu: pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.

    b. Memilih strategi penyerangan.
    Secara umum ada lima strateg penyerangan yang dapat dipilih dan dilakukan market challanger :

    • Serangan Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih bersifat menyerang kekuatan lawan ketimbang titik lemahnya. Dalam serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, barga, dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya yang memakai strategi ini adalah market challanger yang kuat.
    • Serangan melambung. Prinsip pokok dart serangan modern adalah Konsentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan .Market challanger berpura-pura akan menyerang bagian yang kuat sehingga lawan mengerahkan seluruh kekuatan ke bagian tersebut, tetapi serangan yang sesungguhnya akan diarahkan kebagian kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh market challanger yaitu serangan geografis, yaitu serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik. Dan kedua adalah serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh market leader.
    • Serangan mengepung. Serangan ini merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar-besaran terhadap seluruh pasar lawan dan pada saat bersamaan perusahaan penantang memasarkan segala apa saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak oleh konsumen.
    • Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing. Ada tiga pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan, diversifikasi kepasar geografis yang baru dan menciptakan produk yang lebih baik.
    • Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan modal dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan memotong harga secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.
    Selain ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi yang lebih spesitik lagi bagi market challanger yaitu:

    ReplyDelete
  31. lanjutan ke 5 amat kiswandi

    ReplyDelete
  32. lanjutan ke 5
    amat kiswandi Mahasiswa MM Unsud.

    1.Strategi pemotongan harga
    2. Strategi produk yang lebih murah
    3. Strategi produk prestise
    4. Strategi pengembang biakan produk
    5. Strategi inovasi produk
    6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
    7. Strategi inovasi distribusi
    8. Strategi penekanan biaya
    9. Strategi promosi yang intensif

    3. Market Follower
    Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:
    - Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
    - Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.
    - Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.

    4. Market Nicher
    Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market nicher menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya market micher adalah perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pemasaran.


    AMAT KISWANDI, SKM
    NIM : P2CC08131
    PASCASARJANA MM UNSUD
    ANGGKATAN 24 B

    ReplyDelete
  33. LOCAL WISDOM : KEGEDHEN EMPYAK KURANG CAGAK
    Oleh : SUSMORO, S.E


    Falsafah versi Original
    Bagi orang Jawa mungkin istilah tersebut bukanlah istilah yang asing. Bahkan dalam istilah peribahasa Indonesia juga diungkapkan dengan makna yang sepadan, yakni ‘Besar Pasak daripada Tiang’, yang artinya kurang lebih ‘terlalu besar pengeluaran daripada pendapatan’. Dalam versi originalnya falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’ diartikan bahwa seseorang janganlah mempunyai beban yang lebih besar daripada tiang penyangganya. Beban di sini dapat disamaartikan dengan pengeluaran, dan tiang penyangganya adalah pendapatan, sehingga tidak jarang falsafah ini disamaartikan dengan peribahasa Indonesia ‘Besar Pasak daripada Tiang’.
    Nilai filsafat yang terkandung dalam falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’ adalah keseimbangan (balancing). Coba direnungkan kembali, mengapa Tuhan menciptakan siang dan malam, terang dan gelap, laki-laki dan perempuan. Semua itu adalah konsep keseimbangan, dan manusia haruslah selalu seimbang dalam berfikir, bersikap, dan berperilaku. Tujuannya adalah agar tercapai kesejahteraan jasmani dan rokhani.
    Logika sederhana yang digunakan dalam falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’ terutama dalam lingkup rumah tangga adalah bahwa jika kita berpenghasilan 10 juta rupiah per bulan, maka maksimal pengeluaran kita adalah 10 juta rupiah per bulan. Namun apabila pengeluaran kita lebih besar dari 10 juta rupiah per bulan (mungkin berasal dari hutang) maka kita sudah dapat dikatakan menganut falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’.
    Kita jangan sampai salah mengartikan hutang. Hutang dalam suatu periode waktu dapat dikatakan sebagai penghasilan, karena akan menambah uang kita. Namun apabila tidak digunakan untuk investasi yang produktif, maka tidak menutup kemungkinan akan menambah pengeluaran kita pada periode yang akan datang. Sebagai contoh kita berpenghasilan 10 juta rupiah per bulan yang digunakan untuk konsumsi 7 juta dan untuk saving 3 juta. Apabila kita menambah hutang 100 juta rupiah, maka kita akan menganggap 100 juta rupiah adalah penghasilan kita pada saat kita menerima dana tersebut. Namun pada bulan-bulan berikutnya tentunya kita akan memiliki kewajiban membayar pokok pinjaman dan bunga misalkan 2 juta rupiah setiap bulannya selama periode waktu yang ditentukan. Hal tersebut tentunya akan mengubah pola pengeluaran kita, mungkin menekan pola konsumsi atau saving sehingga keseimbangan akan semakin sulit untuk diraih. Apabila hutang yang kita peroleh untuk kepentingan konsumtif maka hal tersebut akan sangat membahayakan perekonomian keluarga. Namun akan lain ceritanya jika hutang tersebut digunakan untuk investasi yang produktif, karena disamping pengeluaran bertambah, penghasilan juga akan bertambah sehingga akan lebih cepat mencapai titik equilibrium (titik keseimbangan) seperti semula sebelum terjadinya hutang. Oleh karenanya dalam sebuah perekonomian keluarga hendaknya kita jangan sampai menganut falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’.

    ReplyDelete
  34. Lanjutan :
    LOCAL WISDOM : KEGEDHEN EMPYAK KURANG CAGAK
    Oleh : SUSMORO, S.E
    Aplikasi dalam Bisnis
    Jika kita perhatikan dalam dunia bisnis modern, falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’ telah banyak diaplikasi dengan segala modifikasinya. Dalam dunia perbankan misalnya, kita mungkin sering mendengar istilah ‘Liquidity Sufficiency’ atau yang lebih sering dikenal dengan istilah likuiditas perbankan.
    Likuiditas merupakan salah satu indikator performance bank disamping unsur-unsur CAMEL yang lain seperti capital adequacy, assets quality, management, dan earning ability (Tunggal, 1998) *). Konsep ini telah banyak diterapkan dalam perbankan internasional, bahkan konsep ini mulai booming pada tahun 1990an di Indonesia ketika bank-bank raksasa nasional banyak yang tumbang karena mengabaikan falsafah ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’. Konsep tersebut kemudian diinstrumentasi oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral melalui kebijakannya dengan pendekatan ‘Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar’ dan ‘Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank’ untuk mengukur tingkat likuiditas perbankan.
    Konsep likuiditas tersebut yang notabene berpangkal tolak dari falsafah keseimbangan ‘Kegedhen Empyak Kurang Cagak’ tidak hanya digunakan pada sektor perbankan saja, namun kini telah meluas dalam bisnis modern. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang memiliki rasio alat likuid lebih besar secara seimbang daripada hutang lancar sekurang-kurangnya 2%. Artinya alat-alat likuid kita mampu membayar 2 kali lebih besar daripada hutang-hutang yang segera jatuh tempo. Apabila kondisi tersebut tidak tercapai maka akan mengganggu operasional perusahaan, bahkan akan lebih buruk dari itu, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.
    Kita dapat berbangga hati, konsep local wisdom di mana falsafah-falsafah luhur bangsa Indonesia banyak diterapkan dalam dunia bisnis modern. Namun hal itu juga patut menjadi renungan mengapa bukan kita pemilik bangsa ini yang mengembangkan dan mengaplikasikan falsafah-falsafah tersebut, melainkan ilmuwan asinglah yang telah berhasil menggalinya !!?.

    *) Tunggal, Iman Sjahputra, dkk. 1998. Peraturan Perundang-undangan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Harvarindo.

    Tugas Mata Ujian Business & Management (Ujian PRA MM)
    Oleh : SUSMORO, S.E.
    Mahasiswa Pascasarjana MM UNSOED Purwokerto Angkatan 24 A.

    ReplyDelete
  35. PENTINGNYA MANAJEMENT DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN

    Dalam era global sekarang ini perlu bagi kita merencanakan, mengelola dan menjalankan kegiatan dalam suatu tatanan yang terstruktur dan terorganisir sehingga tujuan bisa tercapai.

    Mengatur suatu kegiatan apalagi kita yang di lini depan pelayanan publik di bidang kesehatan memerlukan suatu kerangka kegiatan yang terstruktur dengan baik dan punya Inovasi baru yang diharapkan mampu mengetahui kendala-kendala dan permasalahan-permasalahan di dalam pelaksanaan kesehatan.

    Sehat itu suatu kebutuhan manusia dan sehat itu harganya mahal. Kita di jajaran pusat kesehatan masyarakat yang punya program misi Indonesia sehat tahun 2010 diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal sesuai kompetensi dan bermutu sehingga bisa tercapai kepuasan pada masyarakat. Modal dasar tekad dan kemauan yang keras untuk maju dan berubah. dalam pengelolaan suatu unit fungsional kami menerapkan beberapa tahap :

    1. Tahap Perencanaan
    dalam perencanaan kami buat pertahun dan terbagi dalam beberapa bulan
    - Pelayanan dasar dan pengembangan
    - Perumusan
    - pengadministrasian kegiatan-kegiatan
    - perencanaan kegiatan
    - Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
    2. Tahap Pengorganisasian
    - Menguatkan Team Work
    - Melengkapi penutup kegiatan
    3. Tahap Pelaksanaan
    - Metode 3 S (Senyum, Sapa, Santun) di semua lini pelayanan
    - Pelayanan Basic Six
    * Promkes
    * P4 PL
    * KIA
    * Gizi
    * Pelaksana Pengobatan
    * Perkesmas
    - Pelayanan Program Pengembangan
    * Rawat Inap
    * Laboratorium Sederhana
    * Konseling : Gizi, Klinik sanitasi
    * Home Care
    4. Tahap Evaluasi
    - Pengontrolan kegiatan dari POA dibandingkan hasil kegiatan
    - Menilai dan memecahkan kendala dan permasalahan
    - Mendengarkan kritik dan saran serta kepuasan pelanggan
    - Memberikan solusi dan tindak lanjut

    Dari hal-hal yang kita kerjakan selama ini dengan pentahapan dan pelaksanaan kegiatan dan rencana tindak lanjut disertai inovasi pelayanan menunjukkan bahwa mengelola suatu kegiatan sangat penting dibuat terstruktur dan terorganisir sehingga dalam kita bersaing menawarkan pelayanan yang lebih bermutu bisa kita capai dan yang lebih penting lagi kepuasan pada masyarakat sebagai pengguna pelayanan disamping kepuasan juga pada diri kita sebagai pelaksana pelayanan.


    Moch. Ichlas Riyanto
    NIM. P2CC 08085
    Mahasiswa Program MM
    ANG 24 Unsoed

    ReplyDelete
  36. halaman 1
    Pernahkah anda melakukan kompetisi? Entah disadari atau tidak ternyata kompetisi itu sudah terjadi jauh sebelum kita dilahirkan di dunia. Tiap sperma Ayah kita adalah para pejuang kehidupan yang berkompetisi untuk membuahi telur Ibu kita, dari jutaan sperma yang berjuang hanya satu yang akan menjadi pemenang sehingga kita bisa tercipta di dunia. Jadi kita diciptakan dari iklim kompetisi, dan setelah telahir di dunia pernahkah kita terlepas dari kompetisi ?
    Kompetisi dapat diartikan sebagai persaingan dan hasil dari kompetisi adalah kemenangan. Secara harfiah, kompetisi (to compete) adalah ikut andil dalam sebuah permainan (game/ exam). Kompetisi berasal dari bahasa Latin (To competere) yang kalau di-inggris-kan menjadi "To seek together" (mencari bersama), "To agree" (menyetujui) atau "To coincide" (menyepakati). Kalau dikembalikan kepada gramatika bahasa, kompetisi adalah kata kerja Intransitive yang berarti tidak membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti Against (melawan), Over (atas), atau With (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu.
    Hasil dari kompetisi adalah kemenangan (Winning). Kalau kita lihat di kamus, winning adalah menjadi pemenang berkat perjuangan (doing the best). Kalau berdiri sendiri ia bisa dimasukkan ke dalam golongan kata kerja Intransitive kecuali ditambah pasangan kata lain berupa Over atau Against. Dari sini terlihat, baik kompetisi dan kemenangan tidak kita temukan indikasi adanya ajaran yang menjadikan orang lain sebagai objek.
    Hal ini berbeda ketika kemenang diartikan sebagai dapat mengalahkan, maraih hasil karena mengalahkan lawan, maupun dapat melebihi. Ketika kemenangan diartikan seperti ini, maka dipastikan ada objek yang dikalahkan. Sehingga Terkadang kita terjebak pada pemikiran bahwa kompetisi itu mencari cara untuk melemahkan kompetitor kita dan bisa mangalahkannya.
    Dunia bisnis terkadang merupakan cerminan dari keseharian kita. Hampir bisa dipastikan dalam pasar yang bebas tidak ada produk apapun yang bebas pesaing sehingga tingkat kompetisi akan semakin tinggi. Ketika kita harus menang dalam persainggan dengan mengalahkan kompetitor kita barangkali waktu yang 24 jam ini tidak akan pernah cukup untuk memenuhi keinginan kita mengalahkan kompetitor kita dan kita sibuk mencari cara untuk mengalahkan kompetitor kita.

    CONT,,,,,,

    Tugas Mata Ujian Business & Management (Ujian PRA MM)
    Oleh : Farid Sura Wijaya S. Ked
    NIM : P2CC08090
    Mahasiswa Pasca Sarjana MM UNSOED Purwokerto Angkatan 24

    ReplyDelete
  37. CONT,,,
    Kompetisi ini juga dapat kita hadapi dengan cara meraih kemenangan tanpa perlu mangalahkan, seperti halnya seorang kesatri jawa yang bisa menang tanpa ngasorake. Hal ini dapat diterjemahkan bahwa kita harus berkompetisi dan menang tanpa berfikir bahwa kita harus mengalahkan kompetitor kita. Jika kita ingin manghadapi kompetisi dengan cara ini maka hal yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita bisa menjadi yang terbaik atau paling tidak melakukan yang terbaik.
    Dalam kompetisi kita dihadapkan dalam suatu tantangan, dimana kita memiliki keterbatasan sumber daya tetapi kita harus bisa memenangkan kompetisi. Dunia ini terdapat dua hakikat alami, yakni kelangkaan sumber daya (resources scarcity) dan tidak terbatasnya kebutuhan manusia (unlimited human needs). Sumber daya yang terbatas harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas itu dengan optimal. Untuk mengelola keterbatasan suber daya ini jawabanya adalah ilmu manajemen.
    Sebagai contoh keterbatasan suber daya tersebut adalah masalah waktu. Dalam satu hari kita hanya memiliki waktu 24 jam, kondisi ini tentunya juga akan dihadapi oleh kompetitor kita. Oleh karena adanya keterbatasan ini maka kita perlu mengatur sedemikian rupa sehingga tujuan kita bisa tercapai. Hal ini bisa dimulai dengan merencanakan apa saja yang akan kita lakukan dalam waktu 24 jam ini, diikuti dengan melakukan apa yang sudah kita rencanakan dan bisa kita akhiri dengan evaluasi apakah dalam 24 jam kita sudah bisa mandapatkan apa yang kita rencanakan. Dengan hasil evaluasi hari ini kita dapat jadikan sebagai bahan perencanaan untuk 24. Jika kita bisa menjadikan 24 jam kita efektif maka kompetitor yang tidak bisa mengatur waktunya dengan baik akan kalah tanpa perlu kita kalahkan.
    Ilmu manajemen yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita maupun dalam dunia bisnis mungkin tidak sesimpel contoh di atas, akan tetapi tatapi kita bisa mempelajarinya dan menemukan “manajemen kita sendiri”. Menjadi unggul dengan manajemen menjadikan kita sebagai pemenang tanpa mangalahkan pesaing kita. Bukankah sperma Ayah yang berhasil membuahi telur Ibu berkompetisi dengan melakukan yang terbaik tanpa harus manjatuhkan sperma kempetitornya. Ya, dia hanya terus berlari mengejar telur itu dengan seluruh kemampuanya, kalaupun dia gagal mencapai telur itu dia sudah sukses untuk menjadi yang terbaik bagi dirinya. Pelajari manajemen dan menangkan kompetisi.

    Tugas Mata Ujian Business & Management (Ujian PRA MM)
    Oleh : Farid Sura Wijaya S. Ked
    NIM : P2CC08090
    Mahasiswa Pasca Sarjana MM UNSOED Purwokerto Angkatan 24

    ReplyDelete
  38. Eka Januarsih / Angkatan 24

    MENGATASI PERSAINGAN
    Melalui analisis industri kita mengetahui faktor apa saja yang dapat membuat persaingan meningkat ataupun menurun. Secara lebih tegas, M. Porter (1985) dengan Five Competitive Force memperlihatkan hubungan antara pendatang baru, kemudahan masuk, halangan keluar, dan produk substitusi sebagai penyebab persaingan. Mengenali pesaing merupakan langkah awal untuk memenangkan persaingan. Namun demikian tugas itu kian berat, mengingat terdapat sejumlah konvergensi produk, teknologi, dan saling tumpang tindih pasar sasaran perusahaan. Mengenali pelanggan merupakan hawaban lainnya. Menurut Grant, perusahaan dapat memenangkan persaingan apabila dapat mengatasi dua hal yaitu : mengatasi persaingan dan memenangkan pelanggan. Pada prinsipnya, memenangkan persaingan bukan dengan bagimana mengalakan pesaing tai bagaimana merangkul pesaing.
    Pada saat ini, menjalin kerjasama dengan dengan partner bisnis dirasakan semakin penting. Terdapat kecenderungan meningkatnya kerjasama bisnis dalam berbagai bentuk seperti lisensi, merger, dan pembentukan jaringan bisnis.
    Kerjasama bisnis sebagai suatu yang tidak terhindarkan namun kita harus membedakan perseptif kerjasama dalam konteks partnership dan kerjasama conventional. Kerjasama dalam konteks partnership lebih mengarah pada hubungan yang lebih intim lebih sekedar dari hubungan biasa.
    PERSPEKTIF LAWAN MENJADI KAWAN
    Dalam bisnis seperti halnya politik tidak mengenal teman abadi ataupun musuh abadi yang ada adalah tujuan yang abadi. Batas antara pesaing dan partner terkadang menjadi semakin sulit dibedakan, manakala terdapat kepentingan yang sama. Pesaing bisa jadi partner manakala mereka mempunyai kepentingan yang sama, dam bekerja sama untuk memperoleh manfaat masing-masing. Jadi konsep cooperation dan competition (coopetition) tidak selamanya bertentangan.
    Coopetition ada bekerjasama dan bersaing. Karena para pemain kerjasama juga sekaligus para pesaing maka dalam bekerjasama ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk bisa di-komitmen-kan guna mencapai hasil kolaborasi. Dalam banyak hal pesaing akan memicu perusahaan lebih kreatif. Situasi pembelajaran paling ideal justru terjadi ketika kompetisi tinggi dan kerjasama juga tinggi.
    Pesaing, pada hakikatnya adalah rahmat yang patut disyukuri. Ribuan tahun lalu, orang bijak dari Roma mengatakan si vic pacem parabelum (bila mau damai, siapkan bedil). Pepatah kuno ini masih berlaku hingga sekarang. Bila tak ingin diusik dan memenangkan persaingan, askita perlu mempersenjatai diri. Dalam hal ini, senjata tadi adalah berbagai keunggulan kompetitif : mutu produk, harga yang bersaing, distribusi yang merata serta program komunikasi yang menunjang dan mampu meyakinkan konsumen akan berbagai keunggulan lainnya.

    ReplyDelete
  39. Eka Januarsih / Angkatan 24

    Lanjutan......

    Semakin seru persaingan, logikanya akan mendorong masing-masing pihak terus berbenah diri dan menggenjot berbagai keunggulan diri. Sayangnya jika kita cermati, perang tanding ini hanya bersifat dipermukaan dan hanya menyentuh aspek komunikasi pemaran semata. Lebih disayangkan lagi, bukannya mengangkat keunggulan diri, tak sedikit yang lebih suka mendiskreditkan pihak lainnya. Selain berbenturan dengan etika, langkah ini tentunya bukan cara bersaing yang anggun.
    Cara lain yang juga banyak terlihat adalah menjadi pengekor. Bukan sekedar produknya yang menjadi me too, bahkan gaya komunikasi pemasarannya pun sangat mirip dengan produk yang menjadi rujukannnya, baik dari sudut tema maupun materi dan pilihan medianya. Alhasil, sulit membedakan produk yang satu dengan yang lainnya, sehingga tak jarang konsumen membeli bukan karena pertimbangan nilai ( value & benefit) produk tersebut, melainkan karena salah comot dari rak pajang di swalayan.
    Padahal jika produsen mampu menciptakan diferensiasi dan mengangkat keunikan/keistimewaan produk, unggul dari sudut kualitas dan harga, serta mampu mengkomunikasikannya secara kreatif, konsumen akan memilih dengan senang hati dan puas. Bukan menggerutu karena salah comot dan merasa tertipu, konsumen yang puas akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Dan kita tahu, word of mouth adalah senjata paling ampuh dalam mempengaruhi pembelian. Perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan barang dengan karakterisik tertentu yang khas yang pada akhirnya mengakibatkan barang tersebut dianggap unik bahkan eksklusif oleh konsumen.Diferensiasi suatu perusahaan terhadap pesaingnya dapat dicapai ketika pembedaan tersebut memberikan suatu yang unik dan berharga bagi pembeli lebih dari sekedar harga murah. Unit bisnis memusatkan perhatiannya pada pencapaian prestasi prima pada berbagai bidang manfaat penting pelanggan, yang dinilai oleh pasar secara keseluruhannya. Yang dituju bisa unggul pelayanan, unggul mutu, unggul model, unggul teknologi dan sebagainya. Diferensiasi tidak hanya menyangkut ciri fisik produk dan jasa, tetapi juga segala sesuatu tentang produk dan jasa yang mempengaruhi nilai produk tersebut dimata konsumen.
    Seyogyanya kita ingat, keberhasilan yang sebenar-benarnya dan bersifat win win adalah keberhasilan yang disadari oleh perbaikan pada seluruh keunggulan kompetitif. Artinya, kita harus terus memperbaiki kualitas produk, mengefisienkan proses produksi dan berbagai biaya agar harga produk menjadi bersaing, menjamin ketersidiaan barang sehingga mudah didapatkan konsumen, serta melakukan program komunikasi pemasaran yang mampu mengedukasi pasar, meningkatkan brand awarensess menciptakan perceived quality yang baik, dan mendorong konsumen memilih produk kita.

    ReplyDelete
  40. Cont,,,
    Dari beberapa contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memenangkan persaingan diperlukan suatu cara atau seni yang bersumber dari diri sendiri, tentu seni ini terkandung didalamnya cara, strategi dan olah jiwa yang indah sehat dibarengi dengan daya pikir yang cerdas untuk menjadikan sesuatu di luar dirinya mencapai tujuan akhir memenangkan persaingan.
    Proses untuk memperoleh sesuatu atau mendapatkan sesuatu dengan melalui orang lain ini lah yang dinamakan manajemen; Bagaimana kita menangani dan tantangan-tantangan apa yang harus kita lalui untuk memenangkan persaingan?
    Kita dapat berkaca dari falsafah manajemen Jawa yang diungkap oleh Bapak Agung Praptapa “sing jembar segarane” 1) dalam bahasa Indonesia “luaskan lautanmu” artinya bahwa manusia bukanlah apa-apa dibandingkan dengan jagad raya; Manusia adalah bagian dari alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan yang apapun gerakannya tak akan lepas dari irama alam yang dikendalikan oleh Tuhan Sang Pencipta.Dari sisi manajemen mengisyaratkan bahwa kita sebagai bagian dari manajemen harus mengikuti pola dan aturan yang telah ditetapkan dalam manajemen.Makin kita ikuti aturan yang sudah ada maka akan makin baik tata kehidupan sosial ekonomi kita.
    “Sing jembar segarane” mengisyaratkan agar kita memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah dalam arti bahwa kita harus peka, kritis dalam menghadapi masalah yang dihadapi ; Dengan pemahaman permasalahan secara baik, dengan data-data yang akurat maka kita dapat mengambil keputusan yang tepat, rasional dan dapat dijalankan.
    “Sing jembar segarane” mengisyaratkan agar kita senantiasa memperluas cakrawala, memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman tentang diri kita maupun orang lain. Apabila kita dapat memahami orang lain, memahami hasil orang lain, maka kita akan mudah menempatkan apa yang kita hasilkan kepada orang lain tersebut.
    Siti Suryati.
    P2CC08097
    MM Angkatan 24

    ReplyDelete
  41. Cont,,,
    “Sing jembar segarane” mengisyaratkan bahwa kita harus siap menjadi seorang pemaaf yang baik artinya bijak dalam memahami batas-batas kemampuan manusia, kesalahan harus dipandang sebagai pembelajaran sehingga tidak terulang kembali dimasa datang.
    Namun diatas olah budi yang ada dalam lingkup “sing jembar segarane” kita harus senantiasa ingat bahwa diatas kita masih ada kekuatan besar tak terlawan tempat kita bermuara, tempat kita mengadu dan senantiasa mengingatkan kita bila melakukan kesalahan-kesalahan; Dengan kita mengingat kekuatan tak terlawan yang selalu siap memenuhi kehendak kita demikian , kita mengikuti falsahah jawa “eling”. Selanjutnya dengan eling maka langkah-langkah yang kita lakukan akan selalu terkontrol selanjutnya apa yang kita perbuat selalu terarah dan dapat melihat dan membaca arah orang lain dengan baik; Kita siap memenangkan persaingan karena kita lebih dahulu mengetahui apa yang hendak diperbuat pesaing, kita selalu “waspada”.”Eling lan waspada” untuk memenangkan persaingan
    Dan yang perlu diperhatikan bahwa permasalahan dan persaingan akan senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat, perkembangan teknologi dan perkembangan ilmu dan pengetahuan; Untuk itu kita harus senantiasa mengikuti derasnya arus perkembangan tersebut; dengan tetap berpegang pada “eling lan waspada”.
    Dalam dunia usaha makin beraneka ragam produk yang digemari masyarakat, dengan biaya produksi yang murah dan harga terjangkau dan murah, iklan yang menggiurkan meski belum diketahui halal dan tidaknya, maka kita harus menyimak dan mengikuti dengan memproduksi barang yang sama tentu dengan menghilangkan hal-hal yang tidak diminati masyarakat/konsumen dalam produk tersebut.Dalam falsafah jawa “ngono yo ngono ning ojo ngono, atau “melu ngeli ning ora keli”.
    Dengan berlandaskan manajemen “sing jembar segarane, eling lan waspada dan melu ngeli ning ora keli” maka kita akan selalu memenangkan persaingan, kita akan selalu menjadi the number one.
    *********
    1) Disadur kembali dari tulisan Bapak Agung Praptapa dalam “Local Wisdom:Sing jembar segarane,Luaskan Lautanmu,
    Siti Suryati.
    P2CC08097
    MM Angkatan 24

    ReplyDelete
  42. “ PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN ”

    Oleh : ATI RUSIYANI / P2CC08095
    Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman


    Ilmu manajemen merupakan ilmu yang universal dalam aplikasi fungsinya. Misalnya dalam kaitannya dengan tujuan hidup. Apabila tidak menggunakan sistem manajemen yang baik, maka tidak akan terarah kehidupan suatu individu tersebut. Seperti mengutip perkataan Socrates bahwa “ Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak pantas dijalani”.Manajemen mengantarkan kita untuk bisa lebih bermanfaat dalam menjalankan hidup. Oleh karena itu akan terwujud suatu citra positif yang tumbuh dalam pribadi seseorang. Pola manajemen dan strategi yang tepat sangat dibutuhkan perannya disini.
    Saya ingin menganalisa betapa hebatnya ilmu manajemen dalam pencapaian tujuan. Ibarat suatu masakan, kalau tidak dicampur dengan beberapa bumbu penyedap maka masakan akan terasa hambar. Manajemen menurut saya merupakan bumbu dalam masakan. Artinya masakan hambar berarti diibaratkan manusia yang standar atau biasa-biasa saja.
    Di era globalisasi ini apabila tidak berkualitas maka akan tersingkirkan, saling bersaing satu sama lain. Perlu pendekatan – pendekatan manajemen sebagai strategi untuk menyiasatinya. Seperti contoh perusahaan selalu berkompetisi dengan perusahaan lain untuk bisa menjual jasa/produknya dan mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Mereka membuat produk yang berbeda dengan kualitas yang berbeda pula. organisasi belajar berperan membekali organisasi perusahaan dengan pengetahuan dalam rangka memenangkan persaingan. Organisasi berlajar sangat diperlukan perusahaan terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat. Peter Senge seperti diutip oleh Yusufhadi Miarso (2001) mengemukakan definisi organisasi belajar sebagai suatu disiplin untuk mengembangkan potensi kapabilitas individu dalam organisasi yang dikenal dengan The Fifit Dicipline sebagai berikut.
    1. Berpikir Sistem (Systems Thinking)
    Organisasi harus mampu melihat pola perubahan dalam setiap peristiwa kehidupan secara keseluruhan, dengan cara berpikir bahwa segala usaha manusia saling berkaitan, saling mempengaruhi dan membentuk energi.
    2. Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)
    Merupakan suatu disiplin yang menunjukkan kemampuan untuk senantiasa mengklarifikasi dan mendalami visi pribadi, memfokuskan energi, mengembangkan kesabaran dan memandang realitas secara obyektif.Inilah yang menjadi landasan dalam organisasi belajar.
    3. Pola Mental (Mental Models)
    Setiap orang perlu berpikir secara reflektif dan senantiasa memperbaiki gambaran internalna mengenai dunia sekitarnya, dan atas dasar itu bertindak dan mengambil keputusan yang sesuai.

    ReplyDelete
  43. PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM
    MEMENANGKANKAN PERSAINGAN

    Oleh
    Yasinta Maria Sri Eni /MM angkatan 24/ 8018


    Persaingan dapat dimenangkan melalui optimalisasi fungsi manajemen dalam suatu institusi atau organisasi. Optimalisasi tersebut ditujukan untuk mewujudkan kinerja institusi/organisasi secara maksimal, dengan menggabungkan local wisdom, sehingga dapat bersaing dengan institusi/organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. Empat fungsi manajemen meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

    Perencanaan
    Adalah suatu proses menentukan tujuan serta sasaran yang akan dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna memncapai tujuan tersebut. Didalam perencanaan yang harus diperhatikan adalah target atau sasaran jangan terlalu dipaksakan atau terlalu tinggi sehingga tidak dimungkinkan untuk mencapainya atau degan kata lain “ GEGEDEN EMPYAK KURANG CAGAK” Target harus juga disesuaikan dengan kondisi yang ada misalnya kondisi lingkungan, sumber daya manusia, dan peralatan yang dibutuhkan.

    Pengorganisasian
    Suatu proses pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir pada setiap individu, konsep jawa yang perlu diterapkan adalah GOTONG ROYONG, walaupun secara individu punya tugas tetapi alangkah baiknya baik kalau gotong royong / kerjasama tetap bisa dilaksanakan agar organisasai tetap bisa mencapai tujuan .

    ReplyDelete
  44. Lanjutan dari Yasinta Maria Sri Eni /MM angkatan 24/ 8018

    Pengarahan
    Menumbuhkan motivasi terhadap karyawan agar dapat bekerja keras dan giat untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Untuk menumbuhkan motivasi karyawan perlu memAkai konsep “ING NGARSO SUNG TULADO, ING MADYA MBANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI “ Karyawan memerlukan keteladan baik dari pemimpin agar dikelak kemudian mampu menunjukkan kinerja yang baik. Membangun niat/upaya pada karyawan agar berupaya meraih tujuan dari institusi/organisasi. Memberikan dorongan agar karyawan senantiasa bersemangat untuk bekerja. Ini semua merupakan bentuk aktual pengarahan melalui perilaku kepemimpinan dalam semua unit-unit dalam suatu struktur organisasi.
    Nguwongke merupakan perlakuan mengakui keberadaan seseorang. Perlakuan ini akan memberikan kepuasan psikologis bagi yang bersangkutan. Ini menyangkut harga diri seseorang yang diutamakan sebagai pengakuan akan hasil karyanya. Hal ini menjadi enerji untuk bekerja lebih bersemangat lagi.

    Pengendalian.
    Dalam proses pengendalian melihat apakah kegiatan organisasai sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Hal ini meliputi :
    • Menentukan standar prestasi
    • Mengukur standar prestasi yang sudah dicapai.
    • Membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi.
    • Melakukan perubahan jika terjadi penyimpangan.
    Didalam pengendalian yang juga perlu diperhatikan adalah nilai
    • Ketanggapan pelayanan cepat dan tepat serta mempunyai respon yang baik .

    ReplyDelete
  45. Lanjutan dari Yasinta Maria Sri Eni /MM angkatan 24/ 8018

    • Mumpuni/Kehandalan yaitu pelayanan seperti yang dijanjikan dan akurat/ tidak ada kesalahan
    • Jaminan kepercayanan dan kebenaran atas pelayanan yang diberikan pelnggan/customer
    • Empati selalu membina hubungan dan selalu membuka diri untuk mendengar serta memahami apa yang dibutuhkan pelanggan.
    • Fasilitas yang tersedia bisa langsung dirasakan oleh pelanggan/ customer.

    Handarbeni merupakan nilai lokal mempunyai makna ada rasa memiliki. Handarbeni ini dapat meningkatkan tanggungjawab karyawan agar bekerja secara benar sehingga tujuan institusi/organisasi dapat dicapai. Kurangnya handarbeni memacu seseorang untuk bekerja tidak tanggung jawab dan kurang disiplin yang akhirnya menjadi kurang produktif. Keadaan seperti itu akan berpengaruh negatif terhadap kinerja institusi/organisasi. Oleh karena itu handarbeni perlu ditumbuhkembangkan di kalangan karyawan.

    Beberapa local wisdom tersebut, yaitu: gegeden empyak kurang cagak, gotong royong, ing ngarso sung tulodho ing madya mbangun karso tut wuri handayani, handarbeni, dan nguwongke, yang dipadukan dalam manajemen akan memberikan daya untuk bersaing, sehingga diharapkan dapat memenangkan persaingan.

    Literatur:

    Budiyono, Amirullah Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

    ReplyDelete
  46. Lanjutan.. ...
    Ati Rusiyani P2CC08095
    4. Visi Bersama (Shared Vision)
    Adalah komitmen dan tekad dari semua orang dalam organisasi, bukan sekedar kepatuhan terhadap pimpinan
    5. Belajar Beregu (Team Learning)
    Diawali dengan dialog yang memungkinkan regu menemukan jati dirinya.
    Michael Porter (1985) dalam teori manajemennya memperkenalkan Five Force yaitu lima kekuatan yang menjadi ancaman dalam persaingan;
    1. Ancaman pertama datang dari pesaing yang menawarkan produk atau jasa dengan karakteristik yang relatif sama bahkan telah cukup lama menjadi kompetitor.
    2. Ancaman kedua datang dari pesaing baru yang juga menawarkan produk atau jasa yang relatif sama.
    3. Ancaman ke tiga datang dari perusahaan yang dengan kemampuan sumberdaya dan kapabilitasnya, mampu menawarkan produk atau jasa subtitusi, yang memiliki nilai manfaat yang lebih baik dari produk atau jasa yang dihasilkan perusahaannya.
    4. Ancaman ke empat datang dari rekanan yang merupakan supplier (pemasok) bahan-bahan mentah atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa.
    5. Ancaman berikutnya berasal dari para pelanggan sendiri, sebagai konsekuensi logis dari konsep Customers Satisfaction (Kepuasan Pelanggan).
    .Persaingan yang sehat tentu harus didasari dengan kearifan atau kebijaksanaan satu sama lain. Di Indonesia mempunyai kearifan lokal yang tidak kalah dengan dunia Barat. Terutama dalam ilmu falasafah jawa terdapat 5 kearifan lokal yaitu :
    1. Sing Jembar Segarane, Luaskan Lautanmu.
    - Sistem yang harus mengikuti apa yang kita inginkan
    - Memiliki kesabaran dalam arti pengambilan keputusan harus berdasarkan data yang akurat
    - Memperluas cakrawala, memperluas wawasan, dan memperdalam pemahaman tentang diri
    kita maupun orang lain.
    2. Membentengi diri dari Aji Mumpung
    Membentengi diri dari menggunakan wewenang, kekayaan, kepandaian, garis keturunan, jalur politik dan segala kelebihan yang kita miliki untuk menguntungkan diri sendiri, atau pada jalur negatif.
    3. Junjung yang tinggi, tanam yang dalam
    Yaitu : Menjunjung derajat diri sendiri ; Mendorong anggota keluarga lain untuk sukses karena sukses mereka aka menjunjung derajat keluarga; menyampaikan kepada orang lain hal-hal baik atas keluarga maupun anggota keluarga yang lain. Dalam suatu perusahaan pasti terdapat karyawan yang saling berkompetisi dalam penyampaian posisi teratas. Ada kalanya menggunakan tindakan yang negatif. Tentu akan berdampak terhadap perusahaan. Sehinggga ini akan menguntungkan bagi perusahaan pesaing. Dan perusahaan akan rugi. Hal seperti inilah yang perlu dihindari.
    4. Kearifan Pemimpin Sejati
    disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro ; Ing ngarso sung tulodho, ing madaya mangun karsa, tut wuri handayani. Seorang pemimpin harus bisa menempatkan dirinya di depan, ditengah, maupun di belakang. Pemimpin harus memberikan teladan, juga bisa menggerakkan atau mengarahkan orang-orang yang ada disekitarnya serta mampu mendorong orang untuk maju.
    Komunikasi pemimpin dengan karyawan dalam perusahaan sangat penting untuk menciptakan tujuan secara bersama. Sehinggga menghasilkan suatu produk yang mampu berkompetensi dengan perusahaan lain.
    5. Menjadi Lebih Tanpa Berlebihan
    tidak mempunyai sifat adigang, adigung, adiguna. adigang apabila ia terlampau membanggakan ‘kehebatannya’, termasuk didalamnya kesaktian dan prestasinya. adigung apabila ia terlampau membanggakan ‘kebasaran dan pangkatnya’. Sedangkan adiguna adalah keadaan di mana seseorang terlampau membanggakan ‘kepandaian dan kelebihannya’. Dalam aplikasi persaingan bisnis, seseorang dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugasnya di perusahaan. Sehingga mampu berkembang menjadi lebih hebat, lebih besar, dan lebih berguna serta tidak mudah terpengaruh dengan perusahaan pesaing.

    melalui pendekatan manajemen local wisdom maka mampu memerangi dan memenangkan persaingan.

    ReplyDelete
  47. AKHMAD KHUMEDI
    NIM. P2CC08138
    MM ANGK 24 UNSOED

    MANAJEMEN DAN STRATEGI BERSAING

    Sebuah perusahaan untuk dapat bersaing di pasar dan meraih keunggulan kompetitif dikenal sebagai strategi kompetitif. Strategi kompetitif dapat berbeda dalam banyak cara, termasuk tingkat dimana perusahaan menekankan inovasi , peningkatan kualitas, dan pengurangan biaya. Lagi pula tipe strategi yang berbeda pada umumnya membutuhkan jenis praktik-praktik yang berbeda. Hal yang penting bagi manajer adalah bahwa manusia mewakili suatu keunggulan kompetitif yang mendongkrak keuntungan apabila dikelola secara bijaksana.

    Hal yang sanagat penting bagi pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan adalah kemampuan meraih dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Salah satu cara melakukan hal ini adalah melalui inisiaatif strategik. Inisiatif strategik adalah kemampuan pengendalian atas perilaku strategik dalam industri dimana perusahaan itu berkompetisi. Sampai pada tingkat dimana organisasi mengambil inisiatif, pesaingnya akan memberikan tanggapan dan dengan demikian bakal memainkan peran yang reaktif dari pada pro aktif.

    Dalam menghadapi persaingan pasar, ada tiga strategi bersaing yang dapat digunakan oleh perusahaan untk mendapatkan keunggulan kompetitif, yaitu :

    - Strategi inovasi
    Strategi inovasi digunakan untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dari pesaing, umumnya terfokus pada penawaran suatu yang baru dan berbeda. Perusahaan yang mengikuti strategi inovasi kemungkinan harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Pekerjaan yang menuntutinteraksi dan
    koordinasi yang erat antara
    kelompok individu.
    2. Penilaian kinerja yang lebih mencerminkan
    pencapaian tujuan berdasarkan kelompok
    untuk jangka waktu yang lebih panjang.
    3. Pekerjaan yang memungkinkan karyawan
    mengembangkan keahlianya yang dapat
    digunakan pada posisi lainya didalam
    perusahaan.
    4. Sistem kompensasi yang menekankan kepada
    keadilan internal dari pada keadilan
    eksternal menurut pasar.
    5. Tingkat gaji yang cendeerung rendah,
    tetapi memungkinkan karyawan menjadi
    pemilik saham dan memiliki keleluasaan
    bauran komponen gaji yang mendasari paket
    upah mereka.
    6. Jalur-jalur karir yang lebar guna
    pengembangan yang luas keahlian mereka.

    - Strategi Peningkatan kualitas
    Peningkatan kualitas produk/jasa merupakan fokus strategi peningkatan kualitas. Dalam upaya memperoleh keunggulan kompetitif melalui strategi kualitas, maka praktik-praktik kunci manajemen adalah :

    1. Deskripsipekerjaan yang relaptif tetap dan
    dijabarkan secara eksplisit.
    2. Tingkat partisipasi karyawan dalam
    keputusan yang relevan ddengan kondisi
    kerja dan pekerjaan itu sendiri.
    3. Bauran antara individu dan kelompok untuk
    penilaian kerja haruslah berjangka pendek
    dan berorientasi hassil.
    4. Keseragaman perlakuan terhadap karyawan
    dan jaminan keselamatan kerja karyawan.
    5. Pelatihan dan pengembangana karyawan yang
    ekstensif dan berkesinambungan.

    - Strategi Pengurangan biaya
    Dalam strategi pengurangan biaya, perusahaan berusaha meraih keunggulan kompetitif dengan cara menjadi produsen barang yang berbiaya paling murah.Dalam rangka memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengikuti strategi pengurangan biaya, maka praktik-praktik kunci haruslah mencakup:
    1. Deskripsi jabatan yang stabil dan
    dinyatakan secara eksplisit sehingga
    mengurangi penafsiran yang mendua.
    2. Jalur karir pekerjaan dirancang secara
    sempit yang mendorong adanya spesialisasi,
    keahlian dan efisiansi.
    3. Penilaian kinerja yang berjangka pendek
    dan berorientasi pada hasail.
    4. Pemantauan yang teliti terhadap tingkat
    gaji di pasar tenaga kerja yang akan
    digunakan dalam keputusan kompensasi.
    5. Tingkat pelatihan dan pengembangan
    karyawan yang minimal.

    Praktik-praktik ini memaksimalkan efisiensi dengan memberikan manajemen alat untuk memantau dan mengendalikan aktivitas-aktivitas karyawan secara teliti.

    ReplyDelete
  48. Aries Krisbiyantoro, S.ked
    P2CC08088/angkatan 24
    Pentingnya Manajemen Dalam Memenangkan Persaingan

    Dalam hidup ini segala sesuatu pasti memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dalam hal bersaing untuk mendapatkan sesuatu….
    Apalagi klo sesuatu itu berupa kedudukan atau bisnis. Pasti manusia bakal mati-matian untuk bisa mencapai kemenangan dalam persainganya dengan orang lain. Oleh sebab itu di perlukan suatu strategi yang tepat agar kita bisa menang dalm persaingan tersebut. Berikut ini sedikit tentang strategi dan keunggulan bersaing...
    Menurut Michael E. Porter," Competitive Strategy is about being different. It means deliberately choosing to perform activities differently or to perform different activities than rivals to deliver a unique mix of value".
    Hidup di dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian dan persaingan ini tentunya memaksa kita untuk dapat menentukan strategi-strategi yang dapat memenangkan lingkungan. Menang minimal adalah dapat bertahan hidup,dan lebih dari itu, kita mampu menang bersaing melawan pesaing-pesaing yang ada. Untuk itu, strategi yang kita buat pun harus kompetitif atau memiliki daya saing.

    A. STRATEGI GENERIK MICHAEL E. PORTER
    Porter (1980) mengajukan beberapa alternatif strategi kompetitif yang muncul dari karakteristik dasar seorang konsumen. Pada dasarnya, konsumen akan memutuskan membeli/mengkonsumi atau tidak akan berdasar pada dua pertimbangan, yaitu harga dan kualitas. Untuk itu, strategi perusahaan perlu diarahkan pada dua hal mendasar tadi.
    Tujuan dari strategi kompetitif adalah mengunci gerak pesaing dengan cara melakukan tindakan-tindakan yang lebih baik sesuai harapan dan keinginan konsumen.

    strategi ini meliputi :
    1. Low-Cost Leadership Strategy
    •Bisnis dijalan dengan biaya rendah dibanding pesaing
    •Tujuannya untuk dapat menetapkan harga murah
    •Strategi ini bisa dijalankan dengan membangun aktivitas rantai nilai yang efisien
    Untuk mencapai keunggulan biaya, perusahan memiliki dua alternatif strategi:
    1.mengendalikan sumber-sumber biaya
    Sebelumnya kita kenali dulu sumber-sumber biaya:
    •skala ekonomi
    Skala konomi perusahaan dapat ditingkatkan jika perusahaan mampu melaksanakan aktivitas-aktivitas operasional dengan lebih efisien, lebih murah pada volume output yang lebih besar.
    2. Differentiation Strategy
    •Inti strategi ini adalah memproduksi produk yang lebih unik dan memberikan nilai lebih bagi konsumen
    Kelamahan dari strategi ini adalah:
    -inovasi produk mendorong tinginya biaya operasi
    -perusahaan harus melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan

    2.Best-Cost Provider Strategy
    Strategi ini bertujuan memberikan nilai lebih pada konsumen. More value for the money. Maksudnya, konsumen mau membayar lebih mahal karena mengingkan nilai lebih atau manfaat produk. Untuk dapat mengimplementasikan strategi ini, perusahaan harus memiliki sumberdaya dan kapabilitas untuk mencapai kualitas optimal pada tingkat biaya dan harga yang lebih rendah dibanding pesaing. Istilah best-cost provider digunakan karena strategi ini menawarkan produk dengan harga terbaik (sebanding dengan kualitas yang diberikan oleh produk). Resiko terbesar mengimplementasikan strategi ini adalah perusahaan mendapat tekanan dari tuntutan/persyaratan yang diberikan oleh strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi. Di satu sisi perusahaan memikirkan beroperasi dengan biaya rendah, di sisi lain harus melakukan inovasi produk-yang mana hal ini justru akan menimbulkan kenaikan biaya.

    3.Focused Strategy
    Strategi low-cost dan diferensiasi tidak hanya diterapkan untuk produksi massal atau melayani pasar besar, namun juga dapat dilakukan untuk melayani pasar kecil atau yang kita sebut dengan ceruk pasar (niche). Strategi ini disebut dengan strategi fokus, ada focused low-cost dan focused differentiation.
    Strategi focused low-cost biasa diterapkan oleh perusahaan-perusahaan perseorangan yang memproduksi produk dengan merek-merek pribadi (hanya dikenal kalangan tertentu).

    ReplyDelete
  49. Yuniarti Muniarti
    P2CC08103
    MM Unsoed Angkatan 24

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mempengaruhi perkembangan ilmu ekonomi, sejalan dengan trilogi revolusi, yaitu pertanian, industri dan terakhir revolusi informasi yang disulut oleh tiga trend makro (digitasi, mobilitas modal dan liberalisasi), salah satunya dampak dari revolusi informasi adalah munculnya konsep Ekonomi Baru atau The New Economy, di mana dalam konsep ini aset tak berwujud menjadi bagian yang sangat penting, diantaranya adalah properti intelektual, SDM unggul, merek/brand dan jejaring/network.
    Dengan perubahan paradigma, Ekonomi Baru telah menggeser fokus sumber daya manusia di suatu perusahaan, dari pekerja fisik di era industri, menjadi ”pekerja pengetahuan” di era informasi. Persaingan di era ekonomi baru telah berubah secara signifikan, yaitu dari berlomba untuk mendapatkan teknologi yang terbaik untuk menghasilkan lebih banyak, lebih efisien dan lebih murah dalam hal produksi fisik, menjadi berlomba dalam mencari cara untuk memanfaatkan sebaik-baiknya pengetahuan dan informasi yang telah dimiliki perusahaan secara lebih efisien dari yang dilakukan oleh para pesaingnya. Semakin baik suatu perusahaan dalam memanfaatkan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan tersebut untuk memenangkan persaingan Michael Porter (1985) dalam teori manajemennya memperkenalkan “Five Force” yaitu lima kekuatan yang menjadi ancaman dalam persaingan;
    1. Ancaman pertama datang dari pesaing yang menawarkan produk atau jasa dengan karakteristik yang relatif sama bahkan telah cukup lama menjadi kompetitor.
    2. Ancaman kedua datang dari pesaing baru yang juga menawarkan produk atau jasa yang relatif sama. Dalam era globalisasi informasi, belum tentu yang dimaksud dengan para pesaing baru adalah perusahaan yang secara fisik datang dari lingkungan geografis lokal, tapi dimungkinkan perusahan pesaing tersebut datang dari negara lain, yang dengan kekuatan teknologinya mampu menawarkan produk atau jasa melalui jalur komunikasi semacam internet.
    3. Ancaman ke tiga datang dari perusahaan yang dengan kemampuan sumberdaya dan kapabilitasnya, mampu menawarkan produk atau jasa subtitusi, yang memiliki nilai manfaat yang lebih baik dari produk atau jasa yang dihasilkan perusahaannya.
    4. Ancaman ke empat datang dari rekanan yang merupakan supplier (pemasok) bahan-bahan mentah atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa. Logikanya sangat mudah, jika ada perusahaan lain yang lebih menguntungkan dimata pemasok, tidak menutup kemungkinan pemasok tersebut akan memutuskan pasokannya ke perusahaan, jelas perusahaan akan gulung tikar, karena tidak mendapatkan lagi pasokan bahan baku untuk memproduksi barang atau jasa.
    5. Ancaman berikutnya berasal dari para pelanggan sendiri, karena pelanggan memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menentukan produk-produk mana yang akan dipilihnya, belum lagi tuntutan pelanggan untuk menuntut pelayanan yang prima dan uniq sebagai konsekuensi logis dari konsep Customers Satisfaction (Kepuasan Pelanggan).
    Dari sudut pandang proses bisnis, pengelolaan informasi-informasi tersebut merupakan upaya yang sangat penting, karena kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan informasi dan menyampaikan strategi berdasarkan informasi yang telah tersedia, menjadi sebuah alat yang ampuh dalam proses Decision Support System (DSS) atau proses pengambilan keputusan dari aktifitas bisnis tersebut.

    ReplyDelete
  50. Raymond McLeod, Jr (2001) berpendapat bahwa penyediaan informasi mengenai keseluruhan kinerja perusahaan bagi para eksekutif, tidaklah mungkin dilakukan secara manual, melainkan harus didukung sepenuhnya dengan sistem komputerisasi yang disebut Computer-Base Executive Information System, para eksekutif dapat membangun Executive Information System (EIS) berdasarkan tiga konsep dasar manajemen, yaitu;
    1. Critical Success Factor, dimana para eksekutif senatiasa dapat memantau seberapa baik perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan dan faktor-faktor penentu keberhasilan dari perusahaan tersebut.
    2. Management By Exeption dimana para eksekutif dapat melakukan tindakan segera, berdasarkan tampilan informasi dilayar komputer, mengenai perbandingan kinerja yang di rencanakan dengan kinerja aktual.
    3. Mental Model, dimana para eksekutif membuat penilaian dan perkiraan untuk memahami fenomena yang terjadi melalui Information Compression yang disarikan dari data dan informasi perusahaan, sehingga melalui gambaran atau model mental operasi perusahaan tersebut, memudahkan para eksekutif dalam memutuskan tindakan yang perlu diambil dalam waktu segera.
    Edward David (2000) berpendapat bahwa evolusi Sistem Informasi Eksekutif dan DSS telah berkembang menjadi konsep Business Intelligence (Intelejen Bisnis), yaitu suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasikan, membentuk ulang, meringkas data serta menyediakan informasi, baik berupa data aktifitas bisnis internal perusahaan, maupun data aktifitas bisnis eksternal perusahaan termasuk aktifitas bisnis para pesaing yang mudah diakses serta dianalisis untuk berbagai kegiatan manajemen. Dengan Business Intelligence, manajemen akan mendapatkan informasi yang berkualitas dari kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat dan reliabel melalui saluran komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang penting dan bersifat strategis, seperti tujuan jangka panjang perusahaan, pengembangan perusahaan serta tujuan khusus yang akan dicapai perusahaan, Semakin tinggi tingkat kompetisi antar perusahaan, maka peranan Business Intelligence menjadi semakin penting.
    Vasant Dhar dan Roger Stein (1997) menggambarkan taksonomi MIS (Management Information System) menjadi dua bagian, yaitu TPS (Transaction Processing System) dan DSS (Decision Support System) kemudian DSS tersebut diuraikan menjadi Model Driven DSS dan Data Driven DSS berdasarkan konsep tersebut, didefinisikan ada tujuh metode untuk mentransfer data korporat ke dalam Business Intelligence, dimana ketujuh metode tersebut merupakan kombinasi antara tindakan dan teknik untuk mengaplikasikan sistem intelejen ke dalam proses pengambilan keputusan dengan Practical Framework (kerangka kerja praktis) untuk menganalisis problem bisnis.
    Adapun ketujuh metode tersebut, mencakup ;
    1. OLAP (On-Line Analytical Processing) and Data Warehousing

    ReplyDelete
  51. Lanjutan...yuniarti muniarti
    2. Genetic algorithms
    3. Neural networks
    4. Rule-based expert systems
    5. Fuzzy systems
    6. Case-based reasoning
    7. Machine learning
    Cliff Nelson (1997) dari PT. Oracle Indonesia menjabarkan prinsip-prinsip Business Intelligence dibangun berdasarkan karakteristik-karakteristik baru, yaitu:
    •Keterbukaan,
    •Sensitivitas waktu
    •Ketepatan,
    •Saling ketergantungan, dan
    •Tipe Data
    Keterbukaan
    Kemajuan konsep-konsep bisnis seperti E-Commerce, E-Business atau E-Government, menuntut adanya peningkatan nilai keterbukaan informasi, salah satunya disebabkan oleh pemanfaatan World Wide Web (WWW) di dunia internet yang berdampak pada tuntutan bagi para pimpinan perusahaan untuk senantiasa menyajikan dan sekaligus melindungi kepemilikan informasi rahasia perusahaan, melalui aplikasi-aplikasi teknologi yang tepat guna.
    Sensitivitas Waktu
    Dengan diimplementasikan konsep on-line computing dilingkungan perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya, maka kebutuhan akan informasi menjadi bersifat peka waktu (time-sensitive). Seperti inilah yang dituntut oleh seorang pimpinan perusahaan modern untuk mengelola rangkaian entitas bisnis, karena eratnya relevansi waktu dengan informasi operasional yang akurat dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
    Ketepatan
    Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip Business Intelligence dalam sebuah computer network diperlukan ketepatan data atau informasi, baik yang bersumber dari internal maupun dari eksternal perusahaan, sehingga sangat dimungkinkan suatu perusahaan benar-benar dengan mudah mengekstraksi informasi secara on-line dengan tepat, seperti prakiraan penjualan, logistik dan manajemen mata rantai suplai, tingkah laku dan kepuasan konsumen, analisa biaya dan manajemen finansial, perencanaan sumberdaya manusia dan pengembangan produk.
    Saling Ketergantungan
    Dengan adanya tingkat ketergantungan, manajemen puncak perlu menjaga mitra bisnis mereka dalam suatu extended enterprise, yang selalu mengikuti segala gerakan-gerakan strategis yang menentukan arah bisnis. Untuk lebih efisien dalam persaingan bisnis para pemimpin perlu mengikuti perkembangan perusahaan disekitarnya, bukan hanya dalam lingkungan perusaan sendiri namun mitra bisnis, pelanggan dan pemasok.

    ReplyDelete
  52. PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN
    Manajemen bisa diartikan sebagai suatu STRATEGI. APAPUN ITU, DIBUTUHKAN strategi agar kita dapat memenangkan persaingan. Dalam hal ini dunia barat dan timur memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan kebenaran dan kebijakan terutama untuk memenangkan persaingan. Perbedaan tersebut dapat dilacak dari perbedaan alat yang digunakan untuk menentukannya. Alat yang digunakan barat adalah ‘pikiran (mind)’ yang merupakan sarana untuk menerima dan mengolah informasi yang diterima melalui panca indera dari alam lahiriah (dunia objektif) sedangkan cara Jawa menggunakan ‘rasa’ yang merupakan sarana untuk menangkap kebenaran – kebenaran alam batin (dunia subjektif) yang ditemukan melalui rasa. Semakin tajam rasa seseorang maka semakin dekatlah seseorang itu dengan kebenaran abadi. Barat mengedepankan semuanya berdasarkan logika dan menganggap bahwa semuanya dapat berhasil secara pasti. Usaha yang baik dan optimal akan selalu menhasilkan hasil yang baik, dan menghitung semuanya dengan angka. Pola pikiran barat itu seringkali membelenggu kita dalam keputusasaan saat menghadapi kegagalan. Falsafah jawa yang lebih mengedepankan rasa memberikan pandangan lain tentang manajemen dalam memenangkan persaingan. Tentu kita sering mendengar beberapa istilah berikut ini:
    1. Nrima ing pandum, pandum lan pandoming dumadi atau bisa juga kita menyebutnya dengan sikap sumareh. Maknanya adalah sikap menerima nikmat apa adanya tanpa protes atau pemberontakan. Namun bukan berarti membiarkan diri larut atau hanyut dalam kenyataan yang ada, justru sebaliknya kita harus belajar dari kesalahan masa lampau untuk peningkatan prestasi ke depan. Selain itu sikap nrima juga mengandung sikap penuh kehati- hatian (prudent) untuk peningkatan produktivitas. Sikap nrima ing pandum ini membuat kita sebagai seorang manusia tidak terjebak dalam rasa serakah, ingin mendapatkan hasil serba banyak, yang seringkali membuat manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya, untuk memenangkan persaingan. Dan dapat dipastikan, hasil yang didapatkan dengan tidak baik, akan membawa keburukan untuk kita dan bahkan keluarga. Sikap serakah tidak akan membuat kita memenangkan persaingan, tetapi akan menghancurkan hasil yang kita raih dengan susah payah dalam sekejap.
    2. Gemi nastithi lan ngati – ati. Sikap ini bisa kita artikan sebagai sikap hemat, dan berhati – hati terhadap hasil yang telah kita dapat. Baik dalam menggunakannya, maupun merawatnya, sehingga kita lebih care, terhadap apapun yang telah kita raih. Sikap ini membuat hasil itu lebih awet dan bertahan, serta tidak mudah hilang.
    3. Sepi ing pamrih rame ing gawe, maknanya adalah sikap lebih mementingkan kewajiban daripada interest pribadi atau dalam bahasa bisnis sering diekspresikan ke dalam jargon customer first, kami ada karena anda. Ini sesuai dengan praktik manajemen modern yang beralih dari produckt oriented menjadi customer oriented. Atau lebih mudahnya kita sebut ini sebagai sikap “tidak perhitungan” terhadap apa yang telah kita lakukan baik untuk orang lain, perusahaan, ataupun organisasi. Sikap ini akan membentuk loyalitas tinggi. Jangan bekerja semata – mata untuk materi tetapi bekerjalah dengan hati, niscaya “feel” kita akan lebih baik. Feel baik akan meningkatkan etos kerja dan tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik. Bila setiap individu menanamkan ini pada dirinya masing – masing, insya Allah dapat tercipta iklim kerja yang kondusif sehingga meningkatkan produktivitas. Bila ini sudah terbentuk maka keberhasilan bukan hanya angan- angan.


    bersambung....
    mahasiswa MM 24
    Mustika Ratnaningsih

    ReplyDelete
  53. sambungan Mustika Ratnaningsih

    4. Rukun nggawe sentosa, crah nggawe bubrah (bersatu kita teguh bercerai kita runtuh). Maknanya adalah sikap keselarasan, ketentraman tanpa perselisihan dan pertentangan, serta guyup rukun bersama, bersatu, saling membantu. Hindarkan pertentangan, bersikaplah saling menghormati. Bila sudah terjadi sikap permusuhan, segalanya akan berjalan tidak baik. Bersatulah untuk mendapatkan hasil yang baik, saling mengkritiklah untuk kebaikan. Karena adanya kritik yang membangun sangat dibutuhkan baik oleh perusahaan atau individu sebagai feed back untuk koreksi arogansi (pimpinan atau individu). Lebih lebih nanajemen mengatasi konflik dalam budaya Jawa telah terbina dalam sepi ing pamrih rame ing gawe..
    5. Cablaka. Sebutan ini untuk memberikan “gelar “untuk wong Banyumas yang sering mgomong blak- balakan (apa adanya). Seringkali kita berbohong, hanya menunjukkan yang baik – baik saja untuk memenangkan persaingan. Namun perlu kita tahu, sikap cablaka atau apa adanya akan lebih membawa kita pada kemenangan daripada kekalahan, walaupun jalan yang kita tempuh mungkin akan lebih sulit. Tapi percayalah bahwa kejujuran akan lebih awet daripada kebohongan.

    ReplyDelete
  54. sambungan mustika
    6. Alon – alon, waton kelakon yang maknanya adalah biar lambat asal selamat. Dalam arti kearifan yang luas, tidak grusah grusuh tabrak sana, tabrak sini. Setiap tindakan atau putusanbarulah diimplementasikan setelah lulus uji kelayakan dan kepatutan dari segala segi agar dicapai hasil optimal dan berkelanjutan, mirip continous improvementdan Just in time. Konsep alon – alon bukanlah harus dikonotasikan sebagai sikap malas, melainkan sikap tata – titi- titis- tatag- tutug- tuntas-tepat waktu, not too soon but not too late, dalam rangka pencapaian tujuan optimal.
    7. Melik nggendong lali, baik melik atas harta benda, tahta, wanita, dapat menjadi salah satu sebab keruntuhan penguasa, betapapun kuatnya. Seorang penguasa, bahkan setiap orang akan tetap tegar dan selamat manakala senantiasa ingat untuk tidak melikan (rakus) atas nikmat duniawiyah (money, power, n sex). Hindarilah sikap ini, jika ingin menang dalam persaingan.
    8. Ana kodrat ana wiradhat yang artinya kodrat ilahilah yang akan menentukan segalanya. Seseorang seyogyanya menerima dengan sabar, tawakkal, dan bersyukur baik saat gagal ataupun berhasil. Ini hal yang terutama sering kali dunia barat lupakan, Bahwa diatas segalanya masih Ada yang Maha Tinggi, Allah SWt, yang akan menentukan segala usaha yang kita lakukan. Percayalah bahwasanya tidak ada yang sia- sia dihadapan TUhan, Saat usaha yang kamu lakukan tidak berhasil, Pasti Tuhan akan menggantinya dengan hal lain yang mungkin tidak akan pernah kamu sangka. Falsafah ini juga selaras dengan ajaran Islam dalam surat Alam Nasyrah (MELAPANGKAN) disebutkan dalam dua ayat berturut turut yaitu ayat 5 dan 6 untuk menegaskan bahwasanya “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada Kemudahan “. Menjelaskan, seorang manusia tidak perlu berkecil hati dengan kesulitan yang sedang dihadapinya. Surat ini diakhiri dengan “Dan Hanya kepada Tuhan Mu lah hendaknya kamu berharap”.
    Prinsip menajemen bisa kita ibaratkan seperti bermain layang – layang. Agar berhasil dalam segala hal, pertama – tama, rumuskan gagasan yang jelas tentang apa yang akan kita kerjakan, kemudian berpeganglah kuat – kuat pada gagasan tersebut, seperti halnya kita memegang erat tali layang – layang ketika angin kencang berembus. Dan ketika sebuah pekerjaan ternyata lebih sulit dari apa yang kita perkirakan. Itu berlaku untuk banyak hal dalam hidup. Khususnya jika hal – hal itu berharga. Jika keberhasilan semudah kita meniup gelembung sabun mungkin saja itu hanyalah satu gelembung yang indah, tetapi kemudian, PLUP…lenyap. Kesulitan akan membuat kita menjadi lebih kuat dan mengantarkan kita kepada kemenangan – kemenangan yang labih besar lagi. Pegunungan memang tidak mudah didaki, namun panorama dari puncaknya biasany lebih indah
    Dengan prinsip yang lebih mengedepankan ‘rasa’ ini, kita akan tercipta sebagai seorang individu yang “fleksibel,elastic” tidak akan menyerah dengan kesulitan, tidak sombong saat sukses, dan tidak hancur saat dihadapkan dengan kegagalan. Apa sekarang anda siap memenangkan persaingan??? Good LucK
    Daftar Pustaka:
    1. Kitab suci Al - Quran
    2. Christina S. handayani- ardhian Novianto, Kuasa Wanita Jawa, LKiS Pelangi aksara, Yogyakarta. 2004
    3. Pranoedjoe Poesponingrat. Kisah Para leluhur dan Yang diluhurkan dari Mataram Kuno sampai Mataram baru. Pt B.P Kedaulatan rakyat. Yogyakarta.2008
    4. Budiono herususanto. Banyumas Sejarah, Budaya, bahasa, dan watak. LKiS Pelangi aksara, Yogyakarta. 2004

    ReplyDelete
  55. Tetapi tujuan perusahaan tersebut sesungguhnya adalah memenangkan persaingan, dengan merekrut tenaga kerja yang competitif dan smart. Bisa kita bayangkan bagaimana perusahaan akan menjadi dahsyat jika benar-benar perusahaan kita menerapkan sistem seperti Six Sigma. Tingkat kesalahan yang akan terjadi hanya berkisar antara 0,000 sekian? Hanya satu kata dahsyat. Meskipun demikian perusahaan lain tidak mau tinggal diam persaingan akan terus berjalan, perusahaan lain menerapkan sistem yang hampir serupa.
    Persaingan adalah suatu “seni”, seni berperang, berdagang, konsep, dan sebagainya. hanya yang kuat yang akan memenagkan persaingan. Manajemen adalah senjata ampuh dan kunci dalam membuka gerbang kemenangan persaingan tersebut.
    Kenapa sekarang banyak bermunculan motivator-motivator seperti Tung desem waringin, Mario teguh, James Gwee? Karena banyak perusahaan maupun perorangan yang ingin memenangkan persaingan tersebut.
    Dalam situasi ekonomi dunia seperti apapun, leadership atau kepemimpinan memegang kunci sebagai salah satu penentu dalam dunia bisnis.hampir semua CEO saat ini sedang berfikir bagaimana agar tetap sukses dan memenagkan persaingan.hal ini terjadi dalam semua skala baik kecil, sedang, maupun besar.Program strategic talent management dengan target menciptakan pemimpin begi masa depan bagi kemajuan organisasi diperlukan menjelang persaingan global yang semakin memuncak.
    Dan rahasia untuk memenangkan persaingan ada 5 aspek yang terpenting, yaitu fokus pada cash dan bisa berhemat, memicu penurunan harga modal dasar, mengenal siapa pelanggan usaha, mengelola risiko dan kinerja, dan yang terakhir dan terpenting, mempunyai SDM yang inovatif dan produktif.
    Kepemimpinan harus menjadi salah satu kunci yang dilakukan secara terus menerus dalam organisasi dan selalu ditingkatkan sesuai dengan tantangan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Faktor kepemimpinan yang mantap akan membuat perusahaan siap untuk menghadapi keadaan ekonomi dunia yang semakin tidak menentu dan ketika dunia bisnis mengalami down trend, up trend ataupun sideways.

    Sekian............


    RONNY AQUARIO ANGKATAN 24 MM UNSOED

    ReplyDelete
  56. Mengubah Potensi Pasar Tradisional untuk Menghadapi Persaingan dengan Pasar Modern





















    Oleh

    Dino Farwidyan Saputro, SPt.
    P2CC08086










    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
    PROGRAM PASCA SARJANA
    MAGISTER MANAJEMEN
    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
    PURWOKERTO
    2009



    A.KONDISI PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA


    Pasar tradisional atau wet market merupakan tempat transaksi antara penjual dan pembeli yang paling kuno dan masih bertahan hingga saat ini. Seiring dengan perkembangan jaman mulai bermunculan pasar-pasar modern yang memberikan beberapa kemudahan yang tidak didapatkan dari pasar tradisional. Survei yang dilakukan oleh AC Nielsen di tiga kota (Jakarta, Bandung dan Surabaya) terhadap 1.068 responden, sebanyak 63% responden mengeluh lantaran becek, kotor (60%), bau (47%) dan crowded (37%). Keunggulannya terletak pada harga murah, bisa dinegosiasi serta dekat dengan rumah diperkirakan dikemukakan oleh sekitar 80%.
    Pasar tradisional memang masih dikelola juga secara tradisional oleh pemerintah daerah. Pengaturan dan manajemen pasar belum ditata secara professional. Lapak-lapak, area parkir dan fasilitas pendukung lainnya seperti sanitasi, MCK, air bersih dan penanggulangan kebakaran masih kurang diperhatikan. Pedagang kaki lima berjualan secara sembarangan di luar pasar sehingga kadang kala menimbulkan gesekan dengan pedagang yang berada di dalam kompleks pasar.

    PERKEMBANGAN PASAR MODERN

    Pasar modern mulai menjamur pada pertengahan tahun 1990-an. Pemerintah pada waktu itu memelopori berdirinya Sarinah yang ditujukan sebagai grosir produk-produk yang dihasilkan petani-peternak dan pengrajin. Posisi modern market sebenarnya bukan untuk menyaingi keberadaan pasar tradisional tapi menyediakan alternatif berbelanja dan rekreasi. Selanjutnya posisi pasar modern seperti supermarket, minimarket dan hypermarket adalah pengunjung usia muda. Alasannya mereka sudah teredukasi, mau belanja tidak perlu susah-susah nego atau fixed price, nyaman dan lengkap.




    MENGELOLA PASAR TRADISIONAL

    Dilihat dari peta persaingan sebenarnya pasar tradisional (wet market) lebih unggul dari pasar modern. Survei AC Nielsen pada tahun 2005 menunjukkan jumlah toko modern di Indonesia mencapai 7.500 outlet sedangkan toko tradisional mencapai 1.790.000 jadi perbandingannya mencapai 99%. Namun sayang dibandingkan perkembangan pasar modern, pasar tradisional sangat jauh tertinggal.
    Konsumen di Indonesia merupakan konsumen yang masih memakai multiple channel, artinya dalam sebulan mereka bisa berbelanja ke pasar tradisional maupun pasar modern seperti minimarket, supermarket dan hypermarket. Secara frekuensi dari 100% pengunjung toko modern maka 97-99% pengunjung pergi pula ke toko tradisional.Hanya saja perbandingan most spend money-nya peningkatan antara 14-25% terjadi di toko modern sedangkan di toko tradisional justru terjadi penurunan sebesar 28%.
    Pembenahan pasar tradisional mutlak diperlukan agar tetap bisa bersaing. Empat keluhan seperti becek, kotor, bau dan crowded harus segera diperbaiki. Metode Customer Experience Strategy bisa diterapkan karena kecenderungan pengunjung pasar sekarang tidak hanya sekedar mencari barang tapi juga pleasure. Metode ini sudah diterapkan oleh pengelola Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang dimana pengelola pasar tradisional mampu mengubah persepsi pasar tradisional yang becek, kotor, bau dan crowded. Fakta menunjukkan nature bussines pasar tradisional tidak mendorong pertumbuhan penjualan karena kondisinya yang buruk. Apabila pasar tradisional mau berbenah, maka wet market dapat dibuat sarana rekreasi orang-orang muda pergi ke sana sambil bawa orang tuanya jalan. Maka bukan pasar modern yang mengancam keberadaan pasar tradisional karena segmentasinya berbeda dan justru pasar tradisional yang mengancam keberadaan pasar modern.

    ReplyDelete
  57. NAMA : MARKUM
    NIM : P2CC09043
    PROGRAM PASCASARJANA
    MAGISTER MANAJEMEN UNSOED
    ANGKATAN 25

    PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS

    Manajemen adalah seni mengelola sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam kehidupan sosial, kita tidak bisa terlepas dari hubungan antar manusia baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok. Demikian juga dalam hal bisnis, kita dihadapkan pada peluang dan hambatan. Salah satu hambatan bisnis adalah munculnya pesaing (kompetitor) bisnis.
    Pesaing-pesaing bisnis tidak seharusnya kita hindari, tetapi harus kita sikapi, kita kelola agar kompetitor itu tidak berdampak negatif terhadap bisnis kita.Untuk memenangkan persaingan, maka kita perlu memperhatikan lingkungan sekeliling, seberapa besar lingkungan berpengaruh terhadap bisnis.Ada peluang, hambatan, kekuatan maupun kelemahan yang semua itu harus kita kelola agar kita bisa mengendalikan lingkungan dan memenangkan persaingan.
    Manajer dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis berdasarkan data-data yang disajikan oleh manajemen yang diawali dari perencanaan. Merencanakan kejadian-kejadian yang akan datang, memprediksi peluang-peluang dan hambatan serta menganalisis kemungkinan-kemungkinan munculnya kompetitor.Data yang disajikan harus diperoleh dari sumber yang jelas,misalnya melalui riset sehingga manajer tidak salah dalam pengambilan keputusan.Bagaimana merebut pangsa pasar dan bagaimana mempertahankan pasar, suatu pemikiran yang perlu untuk dikembangkan.
    Dalam kegiatan bisnis, tentunya kita akan menggunakan, memaksimalkan dan mengoptimalkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya manusis (SDM) maupun sumber daya alam.Sumber daya manusia (SDM) perlu dimotivasi agar mereka mudah digerakkan sesuai dengan keinginan top manajemen untuk mencapai tujuan organisasi bisnis.
    Sebagai sebuah seni, manajemen itu bersifat fleksibel khususnya dalam hal menggerakkan orang-orang dalam satu kelompok. Manajer harus bisa memahami karakter masing-masing bawahan, apa kebutuhan mereka dan apa motivasi mereka. dengan mengetahui motif bawahan, kita dapat dengan mudah menggerakkan mereka tanpa harus menggunakan instrumen-instrumen hukuman (punishment) maupun pemberian hadiah (reward). Metode reward and punishment kadang masih diperlukan untuk kondisi-kondisi tertentu sebagai shock theraphy atau efek jerah. Namun demikian mengenal dan memotivasi bawahan jauh lebih efektif untuk menggerakkan bawahan. Dalam dunia bisnis, metode pemberian motivasi akan lebih efisien.
    Untuk memenangkan persaingan bisnis, manajer perlu mengembangkan diri, menggali sumber daya yang ada, melakukan terobosan-terobosan, inovatif, di samping perlu juga mempelajari kelebihan dan kelemahan para kompetitor.
    Pengendalian diri maupun control baik internal maupun eksternal penting untuk dilakukan oleh seorang manajer terhadap SDM maupun produk-produk bisnis yang dipasarkan. Ketika pasar lesu, mestinya manajer mengurangi kuantitas produksi.Hal ini untuk mengurangi beban produksi yang harus ditanggung manajer. Demikian sebaliknya manajer perlu menunggu saat-saat tepat untuk menambah volume produksi, yaitu saat pasar menyambut positif produk yang ditawarkan (booming).Disinilah pentingnya seorang manajer, mengendalikan dan mengontrol bisnis, baik kondisi internal maupun eksternal untuk memenangkan persaingan.

    ReplyDelete
  58. NAMA : HARWADI
    NIM : P2CC090006
    PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
    UNSOED ANGKATAN 25

    PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS

    Pesaing adalah bagian integral dari dinamika bisnis. Dal;am dunia bisnis, kita tidak bisa menutup mata terhadap munculnya pesaing. Pesaing jangan dihindari tapi kita sikapi agar kita bisa memenangkan bisnis.Oleh karena itu untuk memenangkan persaingan bisnis, kita perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen:

    PERENCANAAN, Suatu kegiatan tidak akan berhasil tanpa diawali perencanaan yang baik. Perencanaan merupakan gambaran sukses atau gagalnya suatu bisnis pada masa-masa yang akan datang.suatu perencanaan yang baik akan menghasilkan produk/keluaran yang baik pula baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam lainnya.

    ORGANISASI,Dalam menjalankan bisnis, tentunya kita membutuhkan sumber daya - sumber daya, baik Sumber Daya manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA), yang semuanya akan mendukung maju mundurnya bisnis kita. Sumber daya yang ada harus dikelola dengan baik, guna mendukung jalannya roda organisasi bisnis.adanya kelompok orang yang terlibat dalam organisasi, perlu adanya pembagian tugas, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak tumpang tindih.
    Salah satu tugas manajer adalah bagaimana mengelola orang-orang/bawahan dan mengolah pesaing-pesaing bisnis.
    Pesaing-pesaing bisnis harus kita pelajarai, kelebihan dan kelemahannya, sehingga sinergi dengan tujuan-tujuan organisasi.Informasi tentang pesaing harus kita peroleh kebenarannya, sehingga manajer dapat mengambil keputusan-keputusan bisnis dari data pesaing itu sendiri.

    ACTUATING, manajer perlu menggerakkan sumber daya yang ada untuk memenangkan persaingan bisnis. Menggerakkan bawahan bisa dilakukan dengan pemberian pujian hadiah atau penerapan hukuman/teguran. Perlu adanya langkah-langkah proteksi untuk menjaga agar produk tidak ditiru orang lain atau pesaing. Misalnya dengan mendaftarkan hak paten.

    CONTROLLING, Untuk memenangkan persaingan pasar, terkadang kita harus melakukan pengendalian produk agar produk di pasaran tidak berlebihan sehingga harga turun. Untuk mengontrol kondisi produk di pasar, maka manajer perlu melakukan litbang produk yang mengendalikan peredaran produk. Litbang tersebut juga diperlukan untuk menjaga konsistensi kualitas produk. Namun bagaimanapun juga, suatu produk akan mengalami titik jenuh pasar. Hal ini yang harus diantisipasi manajer, agar titik jenuh pasar terhadap produk tidak berdampak negatif terlalu lama. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah inovasi produk baru, sehingga pasar tetap menerima produk yang kita tawarkan.

    ReplyDelete
  59. Subsidi BBM Perlu Dikaji Ulang

    Pemerintah di sarankan mengkaji ulang format subsidi BBM dalam program 100 hari seiring tujuan agar subsidi dengan tujuan agar subsidi tetap sasaran. Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Pri Agung Rokhmanto, mengatakan pemerintah harus menjadikan program pengendalian subsidi BBM sebagai salah satu prioritas ke depan. Subsidi yang sekarang banyak yang tidak bermanfaat. Sangat membebani APBN, sehingga pengaturannya perlu dijadikan salah satu program 100 hari ke depan, tuturnya, kemarin.
    Dia menambahkan seharusnya subsidi hanya diperuntukkan masyarakat miskin, pengaturan subsidi tidak dapat dilakukan secara langsung begitu saja. Diperlukan langkah bertahap mulai penyiapan data dan pemukhtahirannya sampai tehnis pelaksanaan.
    Kita kan punya data bantuan langsung tunai (BLT) dan beras untuk warga miskin (raskin) atau data lainnya yang kiranya pas.tinggal di mantapkan siapa yang berhak mendapatkan subsidi BBM, jelasnya.
    Terkait dengan harga minyak dunia yang cenderung tinggi pada saat ini, Pri menilai hal itu dipengaruhi berbagai factor. Di antaranya pemulihan ekonomi dunia yang menyebabkan permintaan minyak kembali melonjak. Di sisi lain, kabar organiasasi Negara pengekspor minyak (OPEC) ingin menaikkan kembali produksinya dan mata uang dolar AS yang melemahkan berdampak positif. Setimen positif itu yang membuat harga sedikit turun, ujarnaya.
    Harga minyak pada tahun 2010 masih sulit diprediksi, Pri memperkirakan kecenderungan harga masih di bawah 100 dolar AS/Barel.
    Ekonom Drajat Wibowo mengakui subsidi BBM sulit untuk di arakan menjadi subsidi orang atau ditargetkan pada objek tertentu. Subsidi listrik lebih mudah diarakan orang tertentu karena identifikasi konsumennya jauh lebih mudah, tuturnya
    Drajat mengatakan agar subsidi BBM tepat sasaran perlu dilakukan pemukhtarihan data. Jadi mumpung harga minyak dunia belum naik sebaiknya kebijakan BBM di arahkan ke masalah itu. Termasuk registrasi penduduk dan tehnologinya.
    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati mengatakan pemerintah masih sulit memprediksi perubahan harga minyak pada tahun 2010 nanti. Penyiapan segala resiko tetap dilakukan termasuk meningkatkan cadangan resiko fiscal.
    Walaupun DPR dan Pemerintah sudah mencoba seakuratnya membuat prediksi di 2010, tetapi akan selalu muncul hal-hal yang 100% tidak bisa diprekdisi, ujarnya
    Ia menambahkan perhitungan harga minyak perlu melihat pergerakkannya selama setahun. Selain itu, apakah cadangan risiko fiscal yang dalam APBN 2010 dipatok Rp. 8,6 triliun mencukupi atau tidak.
    Namun, pemerintah dan DPR akan terus melakukan observasi terkait dengan pencapaian target asumsi. Mekanisme perubahannya bisa dilakukan dengan APBNP. Tidak hanya harga minyak, tetapi nilai tukar rupiah juga turut memengaruhi.

    EDI HARTONO
    P2CC09015/2009 GASAL
    AL. E MAIL : hartonoedi 67@ Yahoo.com

    ReplyDelete
  60. Manajemen untuk Memenangkan Persaingan
    Kondisi perekonomian dunia yang mengalami krisis diawali dengan negara yang mengklaim mempunyai sistem perekonomian yang kuat yaitu Amerika,Eropa berlanjut ke Asia mereka mengalami krisis, kecuali Indonesia,China, India masih mengalami pertumbuhan. Dalam dunia usaha/perdagangan sangat penting untuk mengelola sumber daya yang ada yang artinya perusahaan harus mempunyai manajemen yang kuat untuk menguasai pasar yang pada akhirnya memperoleh laba/keuntungan, tingkat kelangsungan usaha serta pengembangan perusahaan.Menurut Charles Handy dalam bukunya the Age of Unreason sebagaimana dikutip oleh Hermawan Kertajaya (Marketing 2000) Siasat memenangkan persaingan Global) perubahan saat ini mempunyai tiga sifat, Pertama discontinue sehingga perubahan tidak berada dalam pola tertentu, Kedua, perubahan sekecil apapun akan menyebabkan perubahan besar dalam cara bekerja dan cara hidup,Ketiga perubahan ini akan memaksa orang untuk berfikir terbalik atau dengan cara yang tidak biasa (upsidedown thinking).Dengan memperhatikan sifat tersebut maka keberhasilan suatu organisasi/perusahaan dalam mengelola perubahan akan sangat dipengaruhi oleh budaya organisasi yang kuat...dilanjutkan hal berikut

    ReplyDelete
  61. Ciri dari budaya organisasi/perusahaan yang kuat dapat ditemukan pada prinsip-prinsip etika serta nilai-nilai yang diyakini dan diterima secara bersama. Nilai-nilai yang kuat dan standar etik yang tinggi ini akan menjaga budaya organisasi/perusahaan kepada hal-hal yang bersifat positif. Kode Etik atau biasa dikenal sebagai kumpulan dari prinsip-prinsip etika dapat menjadi alat manajemen dalam membuat dan mengartikulasikan nilai-nilai organisasi, tanggung jawab, kewajiban sebuah organisasi serta bagaimana dia menjalankan fungsinya.Kode etik memberikan panduan kepada pegawai tentang bagaimana mereka mengelola situasi apabila berhadapan dengan suatu dilema diantara pilihan kegiatan yang baik dan benar atau salah. Kode etik juga merefleksikan kepedulian para pegawai atas hal-hal yang penting dari organisasi/perusahaan dalam konteks hubungan dan lingkungan bisnis dimana mereka beroperasi.... berlanjut Supramono NIM P2CC09016

    ReplyDelete
  62. Memang mempunyai sebuah kode etik belumlah cukup, akan lebih efektif dan bermanfaat apabila dibarengi dengan komitmen penyebarluasan, pelaksanaan, pengawasan dan menanamkanya pada semua tingkatan manager sehingga akan mempengaruhi perilaku organisasi/perusahaan secara keseluruhan.Kode etik telah banyak diterapkan oleh lembaga pemerintah maupun swasta antara Bank Mandiri, PT Aneka Tambang, PT Telkom, Astra dan Dankos Laboratory serta Direktorat Jenderal Pajak menggunakan Kode Etik Pada tahun 2008.Intuisi-intuisi tersebut mendapatkan kepercayaan publi k yang cukup baik dan dapat menunjukan perfomance yang dapat dibanggakan. Untuk DJP sendiri menerapkan kode etik kurang lebih dua tahun telah menampakan hasilnya yaitu dari lembaga yang tidak disenangi oleh dunia usaha/wajib pajak,dipandang miring,dll untuk tahun kedua telah dapat merubah image yang positif,dunia usaha/wajib pajak semakin koperatif yang pada akhirnya penerimaan pajak dapat tercapai/target penerimaan dapat terpenuhi...berlanjut Supramono NIM P2CC09016

    ReplyDelete
  63. Berdasarkan Kep Dirjen Pajak No. Kep-111/PJ/2008 tanggal 23 Juni 2008 tentang Rencana Strategis DJP untuk periode 5 tahun ke depan yang berisi Visi, Misi, Nilai, tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Indikator kinerja untuk periode tersebut.Visi DJP adalah "Menjadi intuisi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan Integritas dan Profesionalisme yang tinggi" dan misinya adalah "menghimpun penerimaan negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan APBN melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan Efisien. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut DJP berpedoman kepada nilai-nilai sebagai berikut...bersambung....Supramono

    ReplyDelete
  64. 1.Integritas ; 2.Profesionalisme ; 3.Inovasi ; 4.Teamwork. Untuk meningkatkan awareness terhadap kode etik serta kemauan untuk mengimplementasikannya dalam perilaku kerja maupun perilaku sehari-hari harus dilaksanakan sosialisasi dan mengkomunikasikan kode etik dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai acuan untuk dilaksanakan yang tercermin dalam perilaku pegawai.Serta perlunya pengawasan dan penegakan hukum yang berarti adanya sanksi bagi yang melanggar kode etik.Dalam kurun waktu tidak lebih dari dua tahun telah berhasil membawa Direktorat Jenderal Pajak berubah dari image yang tidak baik menjadi image yang dapat dipercaya oleh masyarakat/wajib pajak.Wajib Pajak semakin kooperatif dalam melaporkan usahanya yang pada akhirnya target penerimaan pajak tercapai.Dengan adanya standar kode etik dan nilai-nilai di atas serta adanya Standar Operating Prosedur membawa DJP menuju lembaga yang mempunyai administrasi modern dan siap mengahadapi persaingan global.Dengan demikian Kode Etik dipadukan dengan Nilai-nilai Integritas,Profesionalisme,Inovasi serta Teamwork adalah manajemen untuk memenangkan persaingan di dunia usaha/perdagangan, baik diapakai oleh swasta maupun lembaga pemerintah.
    Reff : Modul Kode Etik, Modul Internalisasi,
    Kep Dirjen Pajak, Kep Menkeu, PP. 30 tahun 1980.

    Supramono NIM P2CC09016

    ReplyDelete
  65. Drajat Arumbi
    P2CC09048/2009 Gasal
    Managemen bisa digunakan dalam berbagai bidang,misalkan usaha,rumah tangga,sosial,budaya,bahkan politik sekalipun.
    Management di bagi menjadi 4 bidang study,yaitu manajemen keuangan,manajemen sumber daya manusia,manajemen pemasaran dan manajemen operasional.
    Masing-masing mempunyaiperanan dalam berbagai berbagai bidang.
    Manajemen keuangan mempelajari kondisi keuangan ,apakah kondisi kita cukup baik atau tidak,dan bisa digunakan untuk memprediksi perkembangan perusahaan di masa datang.Bila baik keuntungan yang di dapat bisa dialokasikan untuk investasi.
    Manajemen sumberdaya manusia,mempelajari individu yang terdapat dalam organisasi / perusahaan tersebut.Apakah sumber daya manusia yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan ,baik jumlah,skill dan sebagainya.Kondisi budaya tenaga kerja juga harus bisa berasimilasi dengan budaya organisasi/perusahaan.Konflik yang terjadi bahkan di pelajari dan terdapat solusi,misal ilmu tentang managemen konflik
    Manajemen pemasaran,tiap organisasi/perusahaan perlu melakukan pengenalan bagaimana produk yang ditawarkan dikenal,di beli dan di pakai oleh orang lain,di sini banyak di pelajari cara memasarkan produk supaya bisa bersaing dengan yang lain,ambil contoh produk yang ingin dikenal harus kita iklankan dengan berbagai media,setelah dikenalkan kita beri informasi kegunaan dan keunggulan produk kita.
    Manajemen operasional mempelajari bagaimana dalam proses produksi produk yang kita buat,produk kita bermutu/berkualitas tetapi efisien,dalam prosesnya.
    Dari keempat bidang ilmu tersebut kita bisa menggunakan dan mengaplikasikan ilmu tersebut untuk memenangkan persaingan sesuai dengan tujuan kita.

    ReplyDelete
  66. Yatiman
    P2CC09005


    MANAJEMEN KECERDASAN EMOSI

    Sebelum dikenalkannya istilah kecerdasan emosional oleh Peter Salorey dari Harvard University dan John Meyer dari University of New Hampshire pada tahun 1990 dan dimasyarakatkan oleh Daniel Goleman (1995) kecerdasan diartikan dengan amat sempit, yaitu sebagai kemampuan menyerap, mengolah, mengekspresikan, mengantisipasi dan mengembangkan hal-hal yang bersangkut paut dengan pengetahuan, ilmu dan teknologi, dengan kata lain kecerdasan diartikan dengan “Kemampuan berfikir” yang hasilnya dapat diukur dengan angka-angka yang sering disebut dengan IQ, yang mengukur baik kemampuan verbal maupun non verbal, termasuk ingatan, perbendaharaan kata, wawasan, abtraksi, logika, ketrampilan motorik visual (faktor intelegensi umum) yang biasanya berkorelasi dengan ujian bakat seperti ujian masuk PT dsb. Dan nilai dasa warsa terakhir abad 20 ini nilai dengan intensif dikembangkan konsep kecerdasan yang lebih luas, yaitu kecerdasan emosional.
    Menurut Dr. Patricia Patton (1997) kecerdasan emosional adalah kekuatan dibalik singgasana kemampuan intelektual.
    Makna yang dikemukakan di atas secara implisif bisa ditangkap adanya faktor-faktor lain yang sangat berperan terhadap keberhasilan seseorang diluar faktor IQ yang selama ini diagung-agungkan.
    Salorey dan Meyer (1996) mendefiniskan kecerdasan emosional sebagai ; himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan menantau perasaan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan untuk membimbing pikiran dan tindakan.
    Mereka memberikan batasan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk mengerti emosi, menggunakan dan untuk membantu pikiran, mengenal emosi dan intelek.
    Dibukunya Goleman (1997) menguraikan tentang ciri-ciri kecerdasan emosi yang mencakup : kesadaran diri dan dorongan hari, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial.
    Berkenaan dengan adanya dua kecerdasan itu, yaitu kecerdasan intelektual yang menyatu pada kemampuan berfikir, dan kecerasan emosional yang menyatu pada kemampuan beremosi, dapat dikatakan bahwa dimungkinkan orang-orang yang IQ tinggi mengalami kegagalan, sedangkan atau mereka yang ber IQ sedang –sedang saja dapat mencapai sukses besar. Goleman dalam bukunya juga menyatakan bahwa prosentase kontribusi IQ dalm menunjang kesuksesan seseorang tak lebih dari 20 persen didukung oeh faktor lainnya, termasuk kecerdasan emosional.
    Kedua jenis kecerdasan merupakan kekayaan yang tidak ternilai bagi individu yang tidak bersangkutan, pengembangan dan penggunaan secara optimal dan seimbang akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kesuksesan seseorang ( di samping kuasanya Tuhan ).
    Dan yang lebih menarik adalah bahwa IQ sangat di pengauhi oleh faktor keturunan tetapi EQ ( Kecerdasan Emosional ) bisa di latih dan di kembangkan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua dan pendidikan dan asuhan maupun perlakuan agar mereka mampu mengembangkn kecakapan-kecakapan emosionalnya dan pada akhirnya mampu membuka peluangnya lebih besar untuk mencapai kemenangan/keberhasilan.


    Referensi :

    Fuad Hasan (1992) Berkenalan dengan eksis tensiatisme : Pustaka Jaya John Gottman, J. De Claire (1999)

    Kiat-kiat membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Goleman Daniel (1995) Emotional Intelligence, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Shapiro E. Lawrence (1999) Mengajarkan emosional Intelligence pada anak, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Prayitno (1997) Pelayanan Unggul mengembangkan kecerdasan Intelektual dan Emosional, Makalah.

    Prawitosari JE (1998) Kecerdasan Emosi (Makalah) Fakultas Psikolog UGM, Yogyakarta.Danah Zohar dan Ian Marshall (2002)

    ReplyDelete